Meski Pabrik iPhone di Wuhan Tutup Hingga 10 Februari, Pemasok Ini Tetap Siap Produksi
Pemasok Apple Inc di China, Foxconn mengklaim dapat terus memenuhi permintaan perakitan iPhone walaupun negara itu tengah dilanda wabah virus corona yang mematikan.
Virus corona yang sudah memakan 132 korban jiwa itu sudah menyerang sekitar 6.057 orang, bahkan menyebar hingga ke luar China. Kondisi itu diprediksi akan memengaruhi kinerja para produsen iPhone, termasuk Foxconn yang memiliki pabrik besar di Wuhan--asal-muasal virus corona.
"Kami dapat mengonfirmasi, tim kami memiliki langkah untuk memastikan, produksi manufaktur kami tetap mampu memenuhi permintaan global," kata Foxconn alias Hon Hai Precision Industry di China, dikutip dariĀ Reuters, Rabu (29/1/2020).
Baca Juga: Gegara Virus Corona, Apple Gagal Produksi Perangkat . . . Sudah Pesan 65 Juta Unit Baru!
China pun memperpanjang libur Tahun Baru Imlek hingga Minggu (2/2/2020) untuk menekan penyebaran virus corona di kalangan masyarakat.
Meski berada di kota pusat penyebaran virus corona, Foxconn menyampaikan pabriknya akan tetap berjalan pascalibur imlek. "Kami akan terus beroperasi sampai seluruh bisnis berjalan kembali sesuai jam operasional," imbuh perusahaan itu.
Apple menawarkan prospek pendapatan yang lebih beragam dari biasanya pada kuartal Maret, karena ketidakpastian yang diciptakan oleh virus corona.
Kepala Eksekutif Apple, Tim Cook berujar, "situasi sedang tidak pasti. Kami masih mengumpulkan titik data dan memantaunya dengan cermat."
Selain pemasok di wilayah Wuhan, Apple juga memiliki alternatif lainnya, menurut Cook. Untuk itu, pabrik-pabrik di wilayah tersebut tidak akan dibuka hingga Senin (10/2/2020).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna
Tag Terkait: