Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tanpa Simsalabim, Narendra Modi Ngaku Bisa Lumpuhkan Iran Hanya dalam Sepekan

Tanpa Simsalabim, Narendra Modi Ngaku Bisa Lumpuhkan Iran Hanya dalam Sepekan Kredit Foto: Foto/Reuters
Warta Ekonomi, New Delhi -

Perdana Menteri India Narendra Modi mengatakan, militer negaranya dapat menaklukkan negara tetangga Pakistan hanya dalam waktu sepekan, paling lama 10 hari. India dan Pakistan adalah dua negara bertetangga dengan kapabilitas nuklir yang saling bermusuhan. 

Berbicara di National Cadet Corps Rally di Delhi pada Selasa (28/1/2020), Modi menyesalkan "tidak adanya" pendahulunya yang enggan menggunakan kekuatan militer melawan Pakistan.

Baca Juga: 12 Tahun Jadi Orang Terkaya di India, Mukesh Ambani Kantongi Harta Rp1.300 Triliun

Dia mengatakan bahwa bahkan ketika petinggi India "meminta diambilnya tindakan," para pemimpin politik tidak akan memberikan izin, tetapi justru memperlakukan apa yang dia sebut sebagai "perang proksi" dengan Pakistan sebagai masalah hukum dan ketertiban, bukan sebagai masalah yang membutuhkan solusi militer.

Modi mengatakan dia yakin Pakistan tidak akan menang jika konfrontasi militer terjadi di antara kedua negara.

“Angkatan bersenjata India tidak akan membutuhkan lebih dari seminggu, 10 hari untuk membuat Pakistan takluk,” kata Modi sebagaimana dilansir Russia Today, Rabu (29/1/2020).

Sejak India dan Paksitan memperoleh kemerdekaan dari Inggris, kedua musuh bebuyutan itu telah bertempur dalam tiga perang besar, dan terlibat dalam berbagai pertempuran kecil, sebagian besar di antaranya menyangkut wilayah Kashmir yang disengketakan.

Meski militer konvensional India yang beranggotakan 1,2 juta personel, mungkin bukan tandingan bagi Pakistan, yang hanya memiliki 560.000 personel, Islamabad memiliki persenjataan nuklir yang cukup besar untuk mengimbanginya negara tetangganya itu.

Menurut perkiraan Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm (SIPRI), Pakistan memiliki 140-150 hulu ledak, sementara India mungkin "hanya" memiliki sekitar 130-140.

Meskipun mekanisme peluncuran India lebih unggul, hal itu tidak menjadi masalah banyak jika terjadi perang habis-habisan antara kedua negara, dengan satu serangan senjata nuklir dapat menimbulkan korban massal dan mengakibatkan konsekuensi yang menghancurkan bagi seluruh wilayah.

Hubungan kedua negara sempat tegang dalam beberapa waktu belakangan ini, tetapi Perdana Menteri Pakistan Imran Khan mengatakan pekan lalu bahwa India dan Pakistan saat ini sedang dalam keadaan yang “tidak dekat dengan konflik”.

Pada Februari tahun lalu, India dan Pakistan hampir terlibat perang besar setelah India melancarkan serangan udara di bagian Kashmir yang dikuasai Pakistan. Serangan itu dilancarkan setelah kelompok militan yang bermarkas di Pakistan menewaskan puluhan polisi India di wilayah yang disengketakan.

 

Sementara New Delhi mengklaim menargetkan penyembunyian teroris, Islamabad membantah tuduhan bahwa mereka menyembunyikan gerilyawan dan melakukan serangan balasan.

Situasi itu memuncak menimbulkan serangkaian pertempuran udara yang menyebabkan seorang pilot India ditangkap oleh Pakistan. Meski begitu, kedua negara menahan diri untuk tidak mengerahkan senjata nuklir mereka.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: