Tony Fernandes undur diri sementara waktu dari jabatannya sebagai Direktur Eksekutif AirAsia. Hal itu dilakukan seiring dengan proses pemeriksaan yang dilakukan oleh otoritas Inggris perihal dugaan suap dari Airbus senilai US$50 juta.
Dikutip dari AFP, selain Tony Fernandes, Kamarudin Meranun juga dikabarkan mundur dari posisi eksekutif perusahaan. Keduanya diminta untuk mundur paling tidak selama dua bulan ke depan atau bahkan hingga periode yang belum dapat ditentukan.
Baca Juga: Mundur dari AirAsia, Sepak Terjang Tony Fernandes Tak Bisa Diragukan Meski Tersandung Skandal Suap
Dugaan suap yang dialamatkan kepada dua pimpinan AirAsia itu berkenaan dengan pembayaran sejumlah US$50 juta oleh Airbus Group SAS yang dimaksudkan sebagai sponsor untuk tim sepak bola milik Tony Fernandes dan Kamarudin Meranun.
Dengan bertindak sebagai pengambil keputusan utama di AirAsia dan AirAsia X, keduanya dikabarkan menerima hadiah dengan pesanan 108 pesawat dari Airbus. Adapun pada kurun waktu 2005 hingga 2014, AirAsia dan AirAsia X tercatat memesan 406 pesawat Airbus, namun 180 pesawat di antaranya tidak dibayar dengan tepat dan layak.
Baca Juga: Wadidaw! Dua Bos Besar HM Sampoerna Hengkang, Nasib Saham HMSP. . . .
"Pembayaran kepada tim olahraga dimaksudkan untuk mengamankan atau menghargai bantuan yang tidak pantas oleh mereka sehubungan dengan bisnis itu," jelas sebuah dokumen pengadilan di situs web SFO, Jakarta, Selasa (4/02/2020).
Kendati mengundurkan diri, Tony Fernandes dan Kamarudin mengklaim dirinya melakukan perbuatan yang salah apalagi merugikan perusahaan.
"Kami dengan tegas menyangkal semua tuduhan dan kesalahan atau kesalahan pada bagian kami sebagai direktur AirAsia. Kami tidak mungkin akan merugikan perusahaan di mana telah kami habiskan waktu sepanjang hidup kami untuk membangun status global AirAsia hingga saat ini," ujar keduanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih
Tag Terkait: