Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Optimalkan Ekspor CPO, Layanan Pelabuhan Kelolaan Pelindo I Ditingkatan

Optimalkan Ekspor CPO, Layanan Pelabuhan Kelolaan Pelindo I Ditingkatan Belawan International Container Terminal (BICT). | Kredit Foto: Pelindo I
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) atau Pelindo 1 terus mengoptimalkan seluruh layanan bisnis dalam pengelolaan pelabuhan. Salah satunya dalam mengoperasikan terminal curah cair di pelabuhan khususnya melalui dua pelabuhan besarnya yakni Pelabuhan Belawan dan Pelabuhan Dumai.

SVP Sekretariat Perusahaan Pelindo 1, M. Eriansyah menjelaskan bahwa layanan terminal curah cair sangat prospektif dengan potensi ekspor komoditas Crude Palm Oil (CPO) yang terus meningkat karena CPO menjadi salah satu kontributor utama terhadap kinerja ekspor nasional.

Baca Juga: Antisipasi Virus Corona, Pelindo I Intensifkan Pemeriksaan di Pelabuhan Kelolaannya

"Sepanjang 2019, Pelabuhan Belawan melakukan ekspor CPO dan turunannya sebanyak 3.273.978 ton, tumbuh 12,60% dibandingkan dengan tahun 2018 yang sejumlah 2.907.383 ton. Komoditas CPO dan turunannya ini diekspor menuju negara-negara di Asia Selatan seperti Pakistan dan India, serta ada juga yang diekspor ke Belanda," terang M. Eriansyah, Rabu (5/2/2020).

Saat ini, Pelindo 1 memiliki fasilitas pipa terpadu di dermaga yang menghubungkan dengan ratusan tangki timbun CPO yang ada di area Pelabuhan Belawan yang didukung dengan 84 jalur pipa, 6 loading point, serta dilengkapi dengan 3 unit tangki CPO dengan kapasitas masing-masing 3.000 Metrik Ton (MT). Pelabuhan Belawan memiliki dermaga sepanjang 3.436 meter yang dilengkapi dengan 9 Mobile Crane, 4 Forklift Diesel, 1 Excavator, 5 Dump Truck, 4 Grab Bucket Guven, dan 4 Dry Bulk Hopper Guven.

Sama halnya dengan Pelabuhan Dumai yang menjadi pelabuhan ekspor komoditas CPO terbesar di Pulau Sumatera. Pelabuhan Dumai mampu mengekspor CPO dan turunannya sebanyak 4.751.701 ton selama tahun 2019 untuk diekspor menuju India, China, Jepang, dan penjuru Eropa. Angka tersebut naik 5,77% dibandingkan dengan tahun 2018 yang sebanyak 4.492.454 ton.

Pelabuhan Dumai saat ini diproyeksikan sebagai pelabuhan ekspor CPO terbesar di Indonesia yang memiliki tiga dermaga: Dermaga A sepanjang 348 meter untuk general cargo dan 20 meter untuk pelabuhan penumpang, Dermaga B sepanjang 800 meter untuk terminal curah cair, serta Dermaga C sepanjang 500 meter untuk peti kemas dan curah kering. 

Saat ini fasilitas dan peralatan yang berada di Pelabuhan Dumai antara lain 1 Harbour Mobile Crane, 3 Mobile Crane, 1 Reach Staker, 3 Forklift, 4 Excavator, 8 Wheel Loader, 13 Dump Truck, 1 Mini Dozer, 9 Kapal Tunda, 9 Kapal Pandu, dan 1 Speed Boat.

"Dengan kecenderungan peningkatan nilai ekspor CPO setiap tahunnya, Pelindo 1 terus berupaya meningkatkan fasilitas bongkar muat untuk curah cair. Seperti di Pelabuhan Dumai, kami meningkatkan fasilitas loading point (pengiriman) curah cair dari yang semula hanya mampu memompa 200-300 ton per jam menjadi 500 ton per jam," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: