Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

AS Tolak Pasok F-35, Turki Bikin Jet Tempur Canggih di 2033

AS Tolak Pasok F-35, Turki Bikin Jet Tempur Canggih di 2033 Kredit Foto: Sindonews
Warta Ekonomi, Ankara -

Turki akan mulai memproduksi jet tempur canggih generasi kelima mulai tahun 2033. Ankara membuat pesawat tempur sendiri setelah Amerika Serikat (AS) menolak memasok pesawat jet tempur siluman F-35 yang telah dipesan.

Presiden Recep Tayyip Erdogan mengumumkan waktu untuk produksi pesawat jet tempur generasi kelima Turki tersebut pada hari Rabu.

"Awal produksi pesawat militer kita sendiri, dijadwalkan pada 2033, akan menjadi respons terbaik bagi mereka yang tidak ingin memasok (jet tempur) F-35 ke Turki," kata Erdogan dalam pidatonya pada pembukaan pabrik daur ulang amunisi di provinsi Kirikkale, seperti dikutip NTV, Kamis (6/2/2020).

Baca Juga: Tingkat Keakuratan Lemah, Pentagon Beri Nilai Buruk untuk Senjata Jet Tempur Siluman F-35

Pada Juli 2019, Amerika Serikat menangguhkan partisipasi Turki dalam program pesawat tempur F-35 karena Ankara nekat membeli sistem pertahanan rudal S-400 Rusia. Turki sepenuhnya akan dicoret dari proyek pesawat tempur F-35 pada akhir Maret 2020.

Pada Agustus 2019, Kepala Dinas Federal Rusia untuk Kerja Sama Teknis-Militer, Dmitry Shugaev, mengatakan bahwa Rusia dapat membantu Turki dalam menciptakan pesawat tempur generasi kelimanya, TF-X. Rusia dan Turki menandatangani kesepakatan senilai USD2,5 miliar untuk pengiriman empat baterai sisteme rudal S-400 pada Desember 2017. Pengiriman semua komponen sistem pertahanan udara canggih Moskow itu sudah rampung tahun lalu.

AS berulang kali menyuarakan keberatannya dengan pembelian S-400 Rusia oleh Turki. Menurut Washington, sistem senjata Moskow itu tidak sesuai dengan standar keamanan NATO dan membahayakan operasi jet tempur F-35 yang baru. Namun, Ankara menegaskan bahwa sistem S-400 tidak akan menimbulkan ancaman bagi aliansi dan menolak tekanan AS untuk membatalkan pembelian senjata pertahanan tersebut.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Shelma Rachmahyanti

Bagikan Artikel: