Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tenggorokannya Digorok, Blogger Anti-Presiden Rusia Ditemukan Tewas di Prancis

Tenggorokannya Digorok, Blogger Anti-Presiden Rusia Ditemukan Tewas di Prancis Kredit Foto: Getty Images

"Identifikasi ini dapat berupa kasus identitas yang keliru atau bahkan alibi ilegal," kata pejabat itu, seraya menambahkan bahwa polisi tidak dapat menentukan apa pun. "Sampai kami berbicara dengan pria yang kami percaya adalah saksi penting."

Pejabat itu menolak untuk mengidentifikasi pria yang diburu atau pun mengonfirmasi apakah lokasinya telah ditentukan. Para pejabat intelijen dan penegak hukum Eropa merasa prihatin tentang pembunuhan para pembangkang anti-Putin dan Kadyrov di seluruh Uni Eropa dan Inggris. Setidaknya 15 orang telah terbunuh oleh regu pembunuh Rusia di Inggris, termasuk orang-orang yang tidak bersalah.

Baca Juga: Calling-calling Putin Lewat Telepon, Erdogan Bahas Bentrokan di Idlib

Kekhawatiran ini menjadi lebih akut sejak percobaan pembunuhan pada tahun 2018 terhadap mantan agen ganda Rusia, Sergei Skripal dengan racun saraf di Salisbury, Inggris. Menurut Inggris, Skripal dan putrinya, Yulia, menjadi target pembunuhan dengan racun Novichok.

Seorang pembangkang Chechnya juga ditemukan tewas di taman Berlin, Jerman, yang ramai pada tahun lalu. Para tersangka dalam kasus pembunuhan di Jerman dan Prancis telah dikaitkan dengan dinas intelijen Rusia.

"Jelas, mengingat sejarah Aliev dan ancaman sebelumnya, kita perlu kuat memeriksa kemungkinan layanan intelijen negara dalam pembunuhan ini, dan kami sedang mengumpulkan dan menganalisis bukti dari pola perjalanan, penyadapan elektronik, dan alat investigasi lainnya yang kami miliki," kata seorang pejabat polisi Prancis.

Pejabat itu mengatakan Prancis belum menghubungi Rusia untuk dimintai bantuan dalam kasus ini. Seorang pejabat penegak hukum Belgia yang akrab dengan kasus ini menolak untuk dicatat keterangannya, tetapi dia menyatakan bahwa otoritas Belgia menemukan seluruh situasi sangat mencurigakan.

"Kami memiliki dia di bawah perlindungan polisi karena suatu alasan," kata pejabat Belgia itu. "Ada ancaman spesifik dan dapat dipercaya pada hidupnya dari sektor politik tertentu di Chechnya dan Rusia, yang dapat kita verifikasi dengan mudah dan menyimpulkan bahwa perlindungan memang pantas."

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Shelma Rachmahyanti

Bagikan Artikel: