Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

CEO DanaRupiah: Pindah Kantor Demi Genjot Kinerja Usaha

CEO DanaRupiah: Pindah Kantor Demi Genjot Kinerja Usaha Kredit Foto: Boyke P. Siregar
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Layanan Keuangan Berbagi (DanaRupiah) menyatakan bakal memulai fase baru di 2020. Perusahaan rintisan berbasis digital (startup) yang bergerak di bidang pinjaman online ini telah melakukan pemindahan kantor.

DanaRupiah pada 22 Januari 2019 lalu meresmikan pemindahan kantornya dari semula di APL Tower Grogol Petamburan, Jakarta Barat ke Kawasan Kuningan DBS Tower.

Presiden Direktur DanaRupiah, Entjik S Djafar menjelaskan langkah perusahaan memindahkan kantor untuk menggenjot kinerja agar lebih baik dibandingkan tahun lalu.

Lalu, seperti apa perkembangan bisnis dan target DanaRupiah di 2020? Ikuti wawancana Warta Ekonomi dengan Entjik S Djafar di Jakarta beberapa waktu lalu.

Apa latar belakang memindahkan kantor?

Kami ingin dekat dengan pusat kota, lebih dekat dengan regulator. Kami juga ingin kantor kami yang lebih representatif. Diharapkan ke depannya, DanaRupiah akan lebih berkembang lagi.

Sejak berdiri pada 2018 lalu hingga saat ini, bagaimana perkembangan bisnis DanaRupiah?

Kami cukup pesat perkembangannya. Bukan hanya DanaRupiah, tapi hampir seluruh fintech lending berkembang cukup pesat.

Berapa jumlah pinjaman yang telah disalurkan?

Sejak awal kami terdaftar, hingga akhir 2019 DanaRupiah tetah menyalurkan pinjaman sebesar Rp5,3 triliun dengan pinjaman outstanding per Desember 2019 mencapai Rp489 miiiar.

Lalu berapa total peminjam hingga saat ini?

Adapun total peminjam yang disetujui mencapai 4 juta orang. Lalu, (ada) lebih dari 307 transaksi yang mengajukan pinjaman setiap jamnya atau setara dengan lima transaksi setiap menitnya. Sementara Tingkat Keberhasllan Pengembauan dalam 90 hari (TKB90) mencapai 100%.

Apa saja produk utama DanaRupiah?

Kami ada tiga produk pertama, yakni pinjaman tunai, pinjaman produktif, serta pinjaman untuk pelatihan dan pendidikan. Untuk (pinjaman) produktif kami memang baru masuk di pertanian jagung dan borrower-nya (peminjam) belum banyak.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: