Kredit Foto: Antara/Aprillio Akbar
Moody's menilai reformasi yang terus berlanjut mampu mengatasi secara gradual sejumlah tantangan seperti hambatan yang bersumber dari struktur ekonomi dan peraturan, sistem hukum dan peraturan yang perlu diperjelas, serta pasar keuangan domestik yang belum dalam.
Moody's juga mencatat dalam beberapa tahun terakhir reformasi lebih difokuskan pada pembangunan infrastruktur, terutama konektivitas transportasi, dan deregulasi kebijakan untuk mendorong investasi
Pemerintah saat ini telah memperluas fokus reformasi dengan juga mengembangkan sumber daya manusia, melalui kebijakan yang ditujukan untuk mengatasi gap dalam bidang pendidikan dan kesehatan.
Selain itu, terdapat pembaharuan fokus untuk memperbaiki kemudahan berusaha, melalui perubahan peraturan ketenagakerjaan dan perpajakan, serta penyederhanaan kebijakan dan prosedur.
Baca Juga: Ekonomi Tersungkur di 2019, BI Masih Pede 2020 Moncer
Dari sisi fiskal, Indonesia dinilai mampu menjaga beban utang pemerintah tetap rendah dan defisit transaksi berjalan tetap pada tingkat yang moderat didukung kerangka kebijakan yang berhati-hati dan penekanan pada upaya menjaga stabilitas makroekonomi.
Disiplin fiskal dicerminkan oleh komitmen yang kuat untuk menjaga defisit fiskal di bawah batas yang ditentukan. Moody's memprakirakan utang pemerintah tetap stabil di kisaran 30% PDB dalam jangka pendek maupun menengah.
Pada sisi eksternal, Moody's memprakirakan transaksi berjalan Indonesia tetap berada pada tingkat yang moderat dibandingkan negara peer peringkat Baa. Lebih lanjut, bantalan eksternal juga dinilai memadai untuk menjaga ketahanan ekonomi dari berbagai tekanan, yang dicerminkan oleh kecukupan cadangan devisa yang kuat.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: