Pabrikan mobil Amerika Serikat, Ford, mengguncang manajemennya setelah buruknya kinerja keuangan kuartal keempat dan gagalnya peluncuran mobil baru Explorer SUV.
Associated Press, Jumat (7/2/2020) melaporkan, Ford mengumumkan perombakan manajemen. Presiden Otomotif Joe Hinrichs (53) akan pensiun. Jim Farley, presiden bisnis dan strategi yang baru akan menjadi chief operating officer yang bertanggung jawab atas operasi pasar global dan otomotif.
Baca Juga: Ahli Waris Chung Eui-sun Lega, Elliott Cabut dari Hyundai Motor
Sementara Kepala Pengembangan Produk, Hau Thai-Tang, akan mengambil peran yang diperluas untuk produk, layanan, dan pengalaman pelanggan. Dia tetap di pos pengembangan produknya.
Ford mengalami penurunan keuntungan lebih dari US$3,6 miliar tahun lalu. Ford kehilangan US$1,7 miliar pada kuartal keempat. Pendapatan kuartalan turun 5 persen menjadi US$39,7 miliar.
CEO Ford, Jim Hackett mengatakan pada sebuah panggilan konferensi dengan para analis minggu ini, perusahaannya tidak memenuhi harapan untuk tahun ini. Dia menyalahkan peluncuran Ford Explorer SU yang gagal di pabrik Chicago.
Kegagalan peluncuran mobil baru ini karena mobil keluar dari jalur perakitan dengan sejumlah masalah dan harus dikirim ke pabrik di daerah Detroit untuk diperbaiki sehingga pengiriman ke pelanggan tertunda. Hackett juga merujuk pada biaya garansi yang lebih tinggi selama tahun ini, terutama untuk transmisi otomatis enam percepatan yang cacat pada mobil Ford Focus.
Hinrichs bertanggung jawab atas otomotif selama peluncuran Explorer dan merupakan pejabat eksekutif utama ketika transmisi Focus diluncurkan.
Kinerja keuangan yang buruk ketika perusahaan berada dalam upaya restrukturisasi senilai US$11 miliar sangat menekan CEO Jim Hackett. Hackett meminta maaf setelah rilis pendapatan pada Selasa. Namun, ia mengatakan kepada analis bahwa perubahan sedang berlangsung di Ford.
Jim Farley (57) dipekerjakan oleh CEO Ford Alan Mulally yang telah pensiun pada 2017 sebagai kepala pemasaran dan penjualan global. Dia telah memimpin Lincoln di Amerika Selatan dan Eropa. Sejak April, ia bertanggung jawab atas bisnis, teknologi, dan strategi baru ketika Ford mencoba mencari cara untuk memanfaatkan otomatisasi dan kendaraan listrik.
Dalam sebuah pernyataan, Ford mengatakan Farley akan memimpin upaya agar operasi otomotif lebih kuat dan membuat margin laba sebelum pajak global minimal 8 persen.
Hinrichs telah berkarir di Ford selama 19 tahun. Dalam pernyataannya, dia mengaku berperan penting bagi Ford agar selamat dari Resesi Hebat tanpa kepailitan atau uang wajib pajak. Dia juga memulai operasi Ford di China dan Amerika Utara. Hinrichs mulai pensiun per tanggal 1 Maret 2020.
Saham Ford naik tipis menjadi US$8,12 pada perdagangan Jumat pagi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lili Lestari
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: