Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

IHSG Diproyeksi Tembus 7.000 Tahun Ini, Bisa?

IHSG Diproyeksi Tembus 7.000 Tahun Ini, Bisa? Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Head of investment Specialist Manulife Aset Manajemen Indonesia Freddy Tedja memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan menyentuh level 7.000 hingga akhir 2020. Prediksi ini menghitung laba emiten (earning growth) yang diramalkan bakal tumbuh di kisaran delapan hingga 10 persen tahun ini.

"Jadi kalau dihitung dari akhir tahun kemarin yang 6.300-an ditambah (earning growth) delapan sampai 10 persen, itu akan menjadi level 7.000-an," ujar Freddy di Jakarta, Selasa (11/2/2020).

Baca Juga: Ini Dia Nih Penyebab IHSG Terkapar

Freddy menuturkan, sebenarnya outlook pertumbuhan IHSG tahun ini mengulang prediksi tahun di 2019. Sayangnya, pergerakan indeks saham di tahun lalu mengalami fluktuasi yang cukup signifikan. Mulai dari laba emiten hingga macetnya aktivitas ekonomi domestik.

"Tahun lalu earning growth turun naik tiga persen, kemudian aktivitas ekonomi enam bulan (pertama) tahun kemarin kan enggak ke mana-mana. Karena adanya pemilu, orang menunggu-nunggu, dan baru mulai jalan aktivitas ekonominya di kuartal keempat," jelas dia.

Untuk tahun ini, Freddy optimis pasar saham berbalik menguat lantaran gelaran pemilu sudah terlewati. Sejumlah penghambat pergerakan pun terbilang nihil seperti perang dagang antara Amerika Serikat (AS)-China yang mulai mereda.

"Di tahun ini, overhang yang ada di tahun lalu itu sudah enggak ada. Aktivitas ekonominya harusnya dari awal tahun sudah bisa dikebut, kemudian dari sisi valuasi itu oke. Jadi, tahun ini kita harapkan terjadi pembalikan arah," tuturnya.

Selain itu, katalis positif dari Bank Indonesia untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi domestik dengan menurunkan suku bunga acuan masih terbuka. Sementara di pasar obligasi, penurunan suku bunga sudah terbatas.

"Bonds market yang tahun lalu ditopang penurunan suku bunga The Fed sampai empat kali, tahun ini kebalikannya. Sementara di pasar obligasi penurunan suku bunga sudah terbatas. Jadi, harusnya akan kembali ke perbaikan," tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: