Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ribuan Orang Tewas, Uighur Khawatir Corona Memperparah Penderitaan Warga

Ribuan Orang Tewas, Uighur Khawatir Corona Memperparah Penderitaan Warga Kredit Foto: Reuters

Ada juga kampanye hashtag media sosial seperti #VirusThreatInThecamps dan #WHO2Urumqi guna mendesak Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk mengirim delegasi ke kota Xinjiang.

"Kita tidak harus menunggu sampai berita ratusan kematian terkait virus Corona di kamp sebelum kita bereaksi," bunyi petisi itu.

"Karena China terus berjuang untuk menahan virus di Wuhan, kita dapat dengan mudah berasumsi bahwa virus akan dengan cepat menyebar ke seluruh kamp dan mempengaruhi jutaan orang jika kita tidak meningkatkan alarm sekarang," sambung pernyataan dalam petisi itu.

Otoritas regional di Xinjiang tidak menanggapi pertanyaan dari AFP tentang tindakan yang diambil untuk mencegah penyebaran virus di kamp.

Kongres Uighur Sedunia (WUC), salah satu dari beberapa kelompok yang mewakili warga Uighur di luar China, mengatakan sangat prihatin jika langkah-langkah tidak diambil untuk membatasi penyebaran virus ini, ia dapat dengan cepat menginfeksi sejumlah besar orang di Xinjiang.

"Orang-orang ini berada di negara yang rentan dan melemah karena siksaan dan penganiayaan pemerintah China," kata presiden WUC Dolkun Isa.

"Ini semakin memperparah penderitaan orang-orang Uighur, karena teman-teman dan keluarga kita sekarang berada dalam bahaya yang lebih besar," sambungnya.

Ahli imunologi Prancis Norbert Gualde mengatakan tidak mungkin untuk mengatakan 'tepat' di bawah kondisi apa orang Uighur dan tahanan lainnya tinggal di kamp-kamp China.

"Ada alasan bagus untuk berpikir bahwa penahanan mereka identik dengan pergaulan bebas, tekanan dan ketakutan --semua keadaan yang mendukung penularan virus antara mereka yang diwajibkan tetap dipenjara," ujarnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: