Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Penyebaran Hoax Bikin Mark Zuckerbeg 'Manut' Facebook Diatur Regulasi, Tapi . . .

Penyebaran Hoax Bikin Mark Zuckerbeg 'Manut' Facebook Diatur Regulasi, Tapi . . . Kredit Foto: Reuters
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pendiri dan CEO Facebook Mark Zuckerberg kerap melunak dan menyetujui jika perusahaannya diatur oleh regulasi. Terutama apabila mengenai konten berbahaya yang menyebar di platform media sosial tersebut.

Saat berbicara di Munich Security Conference, Sabtu (15/2/2020) Mark Zuckerberg mengungkapkan kesetujuannya, asalkan Facebook diatur dengan regulasi model baru yang lebih relevan terhadap cara kerjanya.

"Saat ini ada dua kerangka kerja untuk dua industri yang ada - ada yang untuk surat kabar dan media, dan ada juga model seperti telekomunikasi di mana 'data cuma lewat melalui jaringan', tapi kalian tidak akan meminta perusahaan telekomunikasi untuk bertanggung jawab jika seseorang mengatakan sesuatu yang berbahaya lewat telepon," kata Zuckerberg seperti dikutip dari Reuters, Senin (17/2/2020).

Baca Juga: Setelah MWC, Acara Facebook Juga Ikut Tumbang Gegara Corona

Zuckerberg merasa harus ada regulasi mengenai konten berbahaya.

"Saya merasa harus ada regulasi untuk konten berbahaya, tapi ada pertanyaan tentang kerangka kerja mana yang digunakan. Saya merasa kita harus berada di antara keduanya," sambungnya.

Facebook dan raksasa teknologi lainnya seperti Twitter dan Google memang terus menjadi perhatian sebab platform tersebut terus digunakan untuk penyebaran informasi yang salah dan menyesatkan (hoax). Apalagi tahun ini politik global diramaikan dengan pemilihan presiden Amerika Serikat pada November mendatang.

Untuk mengatasi penyebaran disinformasi di platform miliknya, Zuckerberg mengatakan Facebook telah memperkerjakan 35.000 orang untuk mengawasi konten online. Tim tersebut, yang dibantu oleh teknologi Facebook, sudah berhasil memberantas lebih dari 1 juta akun palsu setiap harinya.

"Budget kami lebih besar saat ini dibanding pendapatan perusahaan ketika kami go public di 2012, ketika kami memiliki satu miliar pengguna. Saya bangga dengan hasil ini tapi kita harus tetap waspada," ucap Zuckerberg.

Hal ini bukan pertama kalinya bagi Zuckerberg dan Facebook dalam menunjukkan tanda-tanda mulai melembut kepada regulator. Sebelumnya, ia juga setuju jika Facebook harus mulai membayar pajak yang lebih besar di Eropa.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: