Korban Tewas Akibat Virus Corona Covid-19 Capai 1.868 Orang
Dia mengatakan rumah sakit telah mendirikan klinik khusus untuk memberikan terapi plasma dan sedang memilih pasien yang bersedia menyumbang. Darah akan disaring untuk memeriksa apakah dia memiliki penyakit lain seperti hepatitis B atau C.
"Kami yakin metode ini bisa sangat efektif pada pasien kami," katanya, seperti dikutip Reuters.
Baca Juga: Pasien Pertama Terinfeksi Corona di Malaysia Sembuh, Ada Harapan?
Tidak ada perawatan atau vaksin berlisensi penuh terhadap virus Corona baru, dan proses pengembangan dan pengujian obat-obatan dapat memakan waktu berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun.
"Plasma konvalesen telah terbukti efektif dan menyelamatkan jiwa terhadap penyakit menular lainnya, termasuk rabies dan difteri," kata Dr Mike Ryan, kepala program kedaruratan kesehatan WHO, kepada wartawan di Jenewa.
"Ini area yang sangat penting untuk dikejar," ujar Ryan. "Karena apa yang globulin hyperimmune lakukan adalah mengonsentrasikan antibodi pada pasien yang pulih. Anda pada dasarnya memberi sistem kekebalan korban baru dorongan antibodi agar mudah-mudahan mendapatkannya melalui fase yang sangat sulit."
"Jadi itu harus diberikan pada waktu yang tepat, karena itu menghapus virus dalam sistem, dan itu hanya memberi sistem kekebalan pasien yang baru dorongan vital pada saat dibutuhkan. Tetapi itu harus diatur dengan hati-hati dan tidak selalu sukses," ujarnya.
"Jadi ini adalah bidang penemuan yang sangat penting, dan saya percaya mereka sedang memulai uji coba di China. Tetapi itu adalah cara yang sangat valid untuk mengeksplorasi terapi, terutama ketika kita tidak memiliki vaksin dan kita tidak memiliki antivirus khusus," imbuh dia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Shelma Rachmahyanti
Tag Terkait: