Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bangun Ekosistem Bisnis Digital, Qasir Gandeng 5 Perusahaan Ini

Bangun Ekosistem Bisnis Digital, Qasir Gandeng 5 Perusahaan Ini Kredit Foto: Bernadinus Adi Pramudita
Warta Ekonomi, Jakarta -

Startup penyedia layanan kasir, Qasir, berencana membuat ekosistem bisnis digital terintegrasi guna memenuhi kebutuhan pengguna dari beberapa lini sektor seperti pembayaran, pembiayaan, hingga pengadaan.

CEO Qasir Michael Williem menyebut ada empat masalah yang menjadi penghalang bagi usaha mikro, kecil, dan menengah untuk berkembang.

"Kurangnya ilmu bisnis, kurang akses ke teknologi, kurang akses ke pembiayaan, dan income gap yang tinggi," ujar pria yang disapa Mike tersebut di Kantor Qasir, Jakarta Selatan, Selasa (18/2/2020).

Baca Juga: Menjaga Keseimbangan Hidup dan Kerja Ala CEO Qasir

Di bidang pembiayaan, Qasir menggandeng platform peer to peer lending Qazwa sebagai salah satu platform penyedia pembiayaan.

Co-Founder dan Chief Marketing Officer Qasir Rachmat Anggara mengatakan bahwa Qasir juga sedang merancang kerja sama dengan platform fintech Investree.

"Kita sudah kerja sama dengan Koinworks juga, Investree sedang on going," ujarnya.

Qazwa dipilih atas dasar fleksibilitasnya dalam memberikan akses pendanaan dengan nominal kecil, mulai dari ratusan ribu sampai dengan maksimal bergantung profil usahawan.

Qazwa saat ini ditawarkan kepada usahawan yang memiliki rekam jejak baik, dalam hal pencatatan transaksi, volume pembelian, maupun traksi penjualan.

Di bidang logistik, Qasir membuka peluang bagi usahawan yang ingin mendapat penghasilan tambahan dengan menjadikan warung atau tokonya sebagai lokasi antar-jemput paket yang nantinya akan didistribusikan oleh Kerry Express.

Pilot project-nya sudah berjalan di empat toko di daerah Pejaten, Cilandak Timur, dan beberapa titik lainnya. Kerry juga telah setahun lebih menjadi partner Qasir dalam urusan logistik Belanja Grosir.

Sebagian besar usahawan Qasir merupakan pedagang kelontong yang masih memasok stok dagangan secara manual, seperti berbelanja ke pasar induk atau agen terdekat. Kerja sama dengan Tukangsayur.co dan TaniHub memungkinkan usahawan membeli bahan baku segar lewat satu aplikasi.

Baca Juga: Apple Berdarah, Perusahaan Korsel Malah Untung Karena Corona

Pembelanjaan bahan baku segar ini juga dapat dilakukan dengan cara bayar tempo atau pembelanjaan yang bisa diatur jatuh tempo bayarnya. Hal ini penting untuk memastikan warung tetap bisa memenuhi kebutuhan jualan, meski modal menipis sehingga dapat mengelola arus kas lebih baik.

Qasir sedang menjajaki kerja sama dengan Shopee Pay untuk pengadaan stiker QRIS di warung-warung usahawan. Hal ini dirancang sebagai upaya Qasir mendekatkan adopsi pembayaran digital ke warung mikro, termasuk pelanggannya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: