Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Suhu Dingin Meneror Warga Pengungsi Suriah, Seperti Pertaruhan Hidup-Mati

Suhu Dingin Meneror Warga Pengungsi Suriah, Seperti Pertaruhan Hidup-Mati Kredit Foto: Reuters/Stoyan Nenov

"Orang-orang yang terlantar seperti bola salju yang bergerak, semakin besar setiap hari," kata Hamadi. 

"Terlepas dari nasib yang dihadapi saudara lelaki saya dan anggota keluarganya, belum ada satu organisasi kemanusiaan pun yang menanggapi tragedi ini dengan memberi kami perlengkapan atau tenda," ujar Hamadi. 

Cuaca dingin tak pelak memperburuk keadaan. Beberapa hari lalu, seorang bayi berusia lima bulan yang tinggal di kamp Kalbeet, membeku dan akhirnya meninggal. Dia bernama Areej Majid al-Hmeidi. 

Pejabat setempat Abu Anwar mengatakan, keluarga Areej enggan menceritakan kejadian itu kepada media.

"Mereka menyalahkan diri sendiri karena tidak membuatnya cukup hangat untuk tetap hidup," ujar Anwar. 

Menurut dia, kondisi yang dihadapi para pengungsi memang sangat mengerikan.

"Orang-orang membakar sampah agar tetap hangat. Ada 800 keluarga di sini (kamp Kalbeet) atau sekitar 5.500 orang, dan hanya ada satu organisasi yang membantu kami menyediakan air," katanya. 

Peneliti Human Rights Watch di Suriah Sara Kayyali mengatakan Idlib menghadapi krisis kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Dia menyoroti skala perpindahan yang melampaui kapasitas para pekerja atau relawan kemanusiaan. 

"Masalah lainnya adalah bahwa kekerasan, dalam beberapa kasus serangan udara, tidak hanya mengakibatkan perpindahan besar-besaran, tapi juga berdampak pada kemampuan untuk menyediakan tempat berlindung dan makanan secara berkelanjutan," tutur Kayyali. 

Pasukan Suriah dan sekutunya Rusia mengintensifkan serangan ke Idlib sejak Desember tahun lalu. Mereka berusaha merebut kembali wilayah itu dari kelompok oposisi bersenjata. Idlib diketahui merupakan satu-satunya wilayah yang masih dikuasai kelompok oposisi bersenjata Suriah.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: