Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dari Jualan Permen Keliling, Perjuangan Eka Tjipta Widjaja Jadi Bos Besar Kelapa Sawit Tidak Mudah

Dari Jualan Permen Keliling, Perjuangan Eka Tjipta Widjaja Jadi Bos Besar Kelapa Sawit Tidak Mudah Kredit Foto: Istimewa

Di usia 15 tahun, ia pun menjadi pemasok kembang gula dan biskuit dengan sepedanya yang melewati hutan-hutan karena jalanan tidak sebagus saat ini. Hasil yang ia dapat pun sebesar Rp20. Saat itu sudah lumayan karena harga beras masih sekitar 4 sen.

Saat semua berjalan lancar, ia pun membeli becak agar barang muatannya semakin banyak. Sayangnya tak berapa lama Jepang datang ke Makassar, usahanya pun hancur total dan ia menganggur.

Di tengah harapan yang nyaris putus, Eka mengayuh sepeda bututnya keliling Makassar. Sampai suatu ketika ia tiba di Paotere, sebuah tempat di pinggir Makassar pangkalan kapal untuk ke Jawa. Di sana ia melihat banyak barang-barang dan bahan pokok yang diangkut serta banyak tentara Jepang yang menjaga.

Akhirnya ia memiliki ide untuk berjualan makanan dan minuman untuk para tentara di kawasan itu.

Sejak saat itu ia mulai berjualan bahan-bahan pokok seperti terigu, arak Cina bahkan semen. Ia juga mulai berlayar ke Selayar (Sulawesi Selatan) untuk mencari bahan-bahan yang bisa dijual.

Keesokan harinya, sejak pukul empat subuh, Eka sudah di Paotere. Ia membawa serta kopi, gula, kaleng bekas minyak tanah yang diisi air, oven kecil berisi arang untuk membuat air panas, cangkir, sendok dan sebagainya.

Alat itu ia pinjam dari ibunya. Enam ekor ayam ayahnya pun ikut ia pinjam. Ayam itu dipotong dan dibikin ayam putih gosok garam. Dia juga pinjam satu botol wiskey, satu botol brandy dan satu botol anggur dari teman-temannya. Jam tujuh pagi, ia sudah siap jualan.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: