Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Khamenei Ibaratkan AS Seperti Kapal Titanic yang Segera Tenggelam

Khamenei Ibaratkan AS Seperti Kapal Titanic yang Segera Tenggelam Iran's Supreme Leader Ayatollah Ali Khamenei, is seen during a meeting with students at the Hussayniyeh of Imam Khomeini in Tehran, Iran, November 3, 2018. | Kredit Foto: Official Khamenei website via Reuters

Kubu konservatif Iran diperkirakan akan melakukan kebangkitan besar-besaran dalam pemungutan suara hari Jumat besok. Kubu konservatif selama ini gerah dengan AS, terutama setelah kedua negara bersitegang selama berbulan-bulan.

Keuntungan mereka akan dibuat dengan mengorbankan mereka yang mendukung Presiden Hassan Rouhani, seorang konservatif yang relatif moderat yang terpilih kembali pada tahun 2017 menjanjikan lebih banyak kebebasan kepada orang-orang Iran dan manfaat dari keterlibatan dengan Barat.

Rouhani mendesak orang-orang Iran untuk pergi memberikan suara besok. Dia mengatakan mengambil bagian dalam pemilu akan memberi Iran "kekuatan dan persatuan" yang dibutuhkan dalam pendirian melawan Amerika Serikat.

"Kami akan pergi ke tempat pemungutan suara untuk memilih orang-orang terbaik untuk parlemen, yang merupakan lembaga yang sangat penting," katanya dalam pidato yang disiarkan televisi setelah pertemuan kabinetnya.

"Kami berada di bawah sanksi berat dan tekanan oleh arogansi global, dan kami harus memutuskan sanksi ini dan meningkatkan kehidupan masyarakat," paparnya, merujuk pada Amerika Serikat.

“Sanksi adalah tindakan teroris dan tirani terhadap Iran. Tidak ada yang bisa mengatakan sanksi tidak berpengaruh dan pemerintah harus melakukan lebih banyak... Itu bohong, itu mendukung Amerika."

Pengawas pemilu Iran pada hari Rabu membela keputusannya untuk mendiskualifikasi ribuan kandidat anggota parlemen.

Kementerian Dalam Negeri mengatakan sekitar setengah dari 16.033 calon akan menentang pemilu setelah Dewan Wali melarang ribuan calon, kebanyakan dari mereka relatif moderat dan reformis.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: