Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

3 Wilayah Ini Kecewa Berat sama Jokowi-Maruf, 2 Kebijakan Ini Paling Gak Disukai

3 Wilayah Ini Kecewa Berat sama Jokowi-Maruf, 2 Kebijakan Ini Paling Gak Disukai Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Wakil Presiden Ma'ruf Amin (kanan) memimpin rapat terbatas tentang penanganan kasus kekerasan terhadap anak di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (9/1/2020). Presiden meminta seluruh pihak rumuskan aksi-aksi pencegahan menggunakan sosialisasi dan edukasi yang melibatkan sekolah serta masyarakat, dan mengoptimalkan sistem pelaporan dan layanan yang mampu menjangkau secara keseluruhan. | Kredit Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Warta Ekonomi, Jakarta -

Hasil survei Politika Research and Consulting (PRC) dan Parameter Politik Indonesia (PPI) baru-baru ini menyebutkan tingkat kepuasan publik terhadap pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin masih lebih besar ketimbang yang tidak puas.

Tingkat kepuasan dalam survei terkait dengan kinerja Presiden dan Wapres selama 100 hari kerja pertama masa pemerintahan keduanya. Tingkat kepuasan tersebut berada di level 61,4 persen, sementara yang merasa tidak puas ada di angka 33 persen.

"Meski Presiden Jokowi dan Pak Ma'ruf Amin tidak menargetkan dalam 100 hari kerjanya, tetapi kinerja selama tiga bulan ini hampir ditunggu-tunggu gebrakannya oleh publik," kata peneliti utama PRC Ian Suherlan dalam paparannya di Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (23/2/2020).

Baca Juga: 61,4% Publik Puas dengan Jokowi-Maruf, Tamparan buat Kaum Nyinyir

Kepuasan atas pemerintahan Jokowi disebut ditopang oleh beberapa kebijakan. Seperti merasa puas terhadap pembangunan infrastruktur (76,6 persen), pembangunan sumber daya manusia (86,1 persen), penanggulangan bencana (64,1 persen) dan sebagainya.

Sementara ada beberapa kebijakan Jokowi yang tidak disukai oleh masyarakat. Masyarakat tak setuju dengan rencana kebijakan pencabutan subsidi listrik (72,6 persen) dan pengalihan subsidi elpiji (60,5 persen).

Sebanyak 33 persen masyarakat yang tidak puas dengan pemerintahan Jokowi-Ma'ruf tadi diketahui berada di wilayah yang bukan basis pemilih mereka di Pemilihan Presiden 2019. Diketahui, Jokowi-Ma'ruf mengalami kekalahan di Pilpres 2019 di Sumatera Barat, Riau dan Jawa Barat.

Baca Juga: Kisruh RUU Ciptaker, Pemuda RI: Jokowi-DPR Tolong Ingat 3 Poin Penting Ini!

"Basis suara selama Pilpres 2019 itu ternyata memengaruhi tingkat kepuasan kinerja pemerintah," kata Ian.

Survei pada awal Februari ini mengambil responden sebanyak 2.197 yang tersebar secara proporsional di 220 desa/kelurahan di 34 provinsi. Responden diwawancara lewat tatap muka, dengan tingkat kepercayaan survei adalah 95 persen dengan margin of error sebesar 2,13 persen.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: