"Uangnya nanti tetap utuh, begitu larangan sudah dibuka langsung berangkat sehingga jamaah tidak rugi," lanjut dia.
Poin kedua, kata dia terkait layanan di Arab Saudi seperti penginapan jamaah maka Pemerintah Indonesia akan meminta dijadwalkan ulang sesuai paket umrah yang dipesan.
"Insyaallah Pemerintah Indonesia bisa mengatasi permasalahan yang sudah global ini, kami harap jamaah tidak berpikir yang tidak-tidak dan insyallah masalah ini cepat selesai meski belum tahu sampai kapan penangguhanya," tegas Prof. Nizar.
Penangguhan layanan umroh pada 27 Februari 2020 berdampak pada 75 agen perjalanan umroh yang terpaksa tidak jadi memberangkatkan total 2.393 jamaah dari Indonesia, sebut dia, sementara jamaah yang tertahan di negara transit total mencapai 1.986 orang.
"Yang transit itu belum sampai ke Arab Saudi tapi dikembalikan lagi ke Indonesia, untuk proses kembali ini sepenuhnya ditanggung maskapai," demikian Prof. Nizar.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: