Evakuasi WNI di Kapal Diamond Princess Berisiko Tinggi, Pemerintah Harus Ekstra Hati-Hati
Pemerintah telah memutuskan untuk yang tengah dikarantina di kapal pesiar Diamond Princess akibat wabah virus corona di Yokohama, Jepang. Sebanyak 23 personel tim evakuasi sudah diberangkatkan pada Jumat (28/2/2020) untuk menjemput mereka.
Anggota Komisi IX DPR RI, Rahmad Handoyo, menyebutkan bahwa proses evakuasi terhadap kru kapal Diamond Princess itu harus mengedepankan prinsip kehati-hatian, baik saat penjemputan maupun setelah para awak kapal tersebut berada di Tanah Air.
Prinsip kehati-hatian ini perlu dikedepankan mengingat interaksi para kru kapal Diamond Princess dengan virus corona saat berada di kapal sangan dekat.
Baca Juga: Anies Blak-Blakan Soal Suspect Virus Corona di Jakarta yang Capai Ratusan Orang, Katanya. . . .
"Berbeda dengan WNI yang sebelumnya sempat diobservasi di Natuna, kemungkinannya, saudara-saudara kita yang bekerja di atas kapal sempat berinteraksi dengan penumpang kapal yang positif terpapar virus corona sehingga potensi tertularnya juga tinggi. Oleh karena itu, prinsip kehati-hatian dan tingkat keamanan harus jadi prioritas utama. Baik terhadap petugas penjemput maupun petugas medisnya,” ujar Rahmat dalam keterangan tertulisnya, Minggu (1/3/2020).
Legislator asal Boyolali, Jawa Tengah, ini meyakini pemeritah dalam hal ini Kementerian Kesehatan telah memiliki protokol kesehatan dan karantina sesuai standar WHO untuk mencegah terjadinya penularan virus corona. Hal ini sudah dibuktikan ketika menangani WNI yang dijemput dari China didiobservasi di Natuna.
Baca Juga: Corona Bunuh 2.977 Orang di Seluruh Dunia, Bos WHO: Risiko Sangat Tinggi, Jangan Anggap Remeh!
“Menyangkut apakah kru kapal ini nantinya dikarantina atau tidak, kita serahkan kepada Kementerian Kesehatan. Pemerintah sudah memiliki standar baku untuk mencegah terjadinya penularan. Saya yakin Kementerian Kesehatan bisa menjalankan protokol karantina dengan benar,” katanya.
Tidak hanya itu, menyikapi virus corona yang belakangan ini kian merebak dan telah menyasar berbagai penjuru dunia, Rahmad Handoyo mengimbau agar pemerintah dan juga warga Indonesia tetap meningkatkan kewaspadaan atas kemungkinan penyebaran virus corona jenis COVID-19.
“Kita bersyukur, sebab virus corona sampai saat ini belum ditemukan di Indonesia. Tapi kita harus tetap waspada karena potensi kemunculan virus tersebut di Indonesia tetap ada,” tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Lestari Ningsih
Tag Terkait: