Riza menambahkan, dalam sebulan dia mampu memproduksi 10 ton tepung mocaf untuk penjualan lokal dan ekspor. Saat ini, dia juga sedang memproses sertifikat ekspor ke negara-negara di Eropa dan benua Amerika.
"Kami jual Rp15 ribu per kemas dengan omzet yang lumayan besar. Untuk itu, saya mengajak kalian anak-anak milenial untuk mulai bertani," katanya.
Pengalaman menjadi petani muda juga dibagikan CEO Ayo Natura Internasional, Jati Barmawati. Jati yang mewakili petani perempuan ini menyampaikan pentingnya menyerap teori sebelum dipraktikkan pada dunia bisnis di lapangan.
Baca Juga: Pengusaha Muda Pertanian Dongkrak Ekonomi Nasional
"Saya kira jadi petani itu dituntut untuk berpikir. Jadi kita harus pintar membaca peluang pasar. Makanya saya bilang jangan jadi petani saja. Tapi harus menanam dengan membaca peluang yang ada," katanya.
Jati mengarahkan mahasiswa pertanian harus mendominasi usaha tani di seluruh Indonesia. Mahasiswa harus berani mengambil risiko dan bertanggung jawab atas usahanya menjadi enterpreneur muda.
"Saya bilang ke teman-teman yang masih muda dan masih segar-segar bahwa untuk maju di bidang pertanian harus dimulai dari hulu ke hilir. Artinya, kita harus confident sebagai petani milenial karena petani sekarang beda dengan petani zaman dulu. Pertanian sekarang lebih menjanjikan daripada yang kita lihat dulu," tutupnya.
Sekadar diketahui, Jati adalah pengusaha muda yang bergerak di bidang penjualan produksi tani untuk pasar internasional. Barang yang dijual di antaranya beras, jagung, dan produk hortikultura.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti