Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Erick Thohir Apotek BUMN Tak Naikkan Harga Masker, Asing Ramai-Ramai Sawer saham Kimia Farma

Erick Thohir Apotek BUMN Tak Naikkan Harga Masker, Asing Ramai-Ramai Sawer saham Kimia Farma Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri BUMN, Erick Thohir, memastikan bahwa apotek PT Kimia Farma Tbk (KAEF) mempunyai pasokan masker yang cukup di tengah kepanikan masyarakat atas temuan kasus virus corona di Indonesia. Tak hanya itu, Erick juga mengatakan bahwa masker yang dijual di apotek Kimia Farma dibanderol dengan harga normal, yakni Rp2.000 per masker.

"Barusan saya juga sudah cek masker, antiseptik, semua ada. Harga juga kita pastikan tidak ada harga-harga yang ketika masyarakat susah, Kimia Farma menaikkan harga. Itulah fungsinya BUMN hadir untuk rakyat," tegas Erick, Jakarta, Rabu (4/03/2020).

Baca Juga: Banyak Perusahaan Hengkang karena Virus Corona, China Gak Punya Banyak Waktu Buat. . . .

Baca Juga: Ihwal Masker Langka dan Harga Selangit, Erick Tegas Banget: Rakyat Susah, Kita Pastikan. . . .

Sejalan dengan tingginya permintaan atas masker di Tanah Air, pergerakan saham emiten farmasi bersandi KAEF ini terpantau ekspansif. Sejak pembukaan pasar, saham KAEF aktif bergerak ke Utara dengan capaian level tertinggi di Rp780 per saham. Adapun pada penutupan sesi pertama, saham KAEF berakhir dengan apresiasi 4,03% ke level Rp775 per saham. 

Baca Juga: Global Balas Dendam, Nasib Rupiah di Ujung Tanduk!

Apresiasi tersebut tidak terlepas dari sokongan dana segar yang disuntikkan asing ke dalam saham KAEF. Sepanjang siang ini, dana segar yang masuk ke dalam saham KAEF nilainya mencapai Rp336,31 juta atau setara dengan Rp1,23 miliar dalam sepekan. Aktivitas perdagangan saham KAEF meliputi 7,16 juta saham dengan frekuensi 1.820 kali dan membukukan nilai transaksi harian sebesar Rp5,50 miliar.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: