Gelembung ketiga, masalah gagal bayar. Menurutnya, kasus Jiwasraya dan Asabri turut berperan dalam permasalahan ekonomi. Dalam kasus itu, diperkirakan akan terjadi gagal bayar sekira Rp33 triliun.
"Perkiraan saya nanti ada reksadana yang enggak mampu bayar dana pensiun dan lain-lain, total itu Rp150 triliun (gagal bayar)," ungkap Rizal.
Gelembung keempat, berhubungan dengan digitalisasi. Bisnis online atau digital, kata Rizal, mengalami koreksi valuasi sebesar 40-50 persen. Gelembung kelima ialah terkait pendapatan petani. Karena kemarau, panen akan mundur sampai Mei dan Juni tahun ini.
Baca Juga: Gaduh Ahok, Eks Menteri: Ngapain Ribut Ngurusin Pemimpin Ibu Kota Baru? Gak Penting!
"Begitu petani panen padi, Bulog-nya tidak punya uang untuk beli, karena bulog masih rugi Rp30 sekian triliun," ujarnya.
Dengan adanya corona dan lima gelembung masalah ekonomi itu, Rizal memprediksi perekonomian Indonesia akan mengalami krisis pada kwartal kedua. Ia bahkan mengingatkan kondisi tersebut bisa berimbas pada sektor politik seperti yang terjadi pada krisis ekonomi tahun 1997-1998.
"Masalah corona ini serius banget, bisa-bisa ekonomi Indonesia hanya akan tumbuh sekitar 3 persen," ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: