Peringati International Women’s Day, Export Ajak Perempuan Kenali Impian
“Kita itu anak muda, masih punya waktu, tenaga dan kreatifitas tanpa batas. Jangan pernah menyerah untuk terus menyebarkan Creating Goodness. Mulai dari hal kecil yang bisa kamu lakukan. Jangan pernah menyerah kalau gagal, karena gagal itu proses," ungkapnya.
Adapun, Founder Sadari Sedari Nabilah mengatakan pihaknya berinisiatif mendirikan Sadari Sedari yang merupakan organisasi non profit bergerak di bidang pendidikan dan lingkungan dan berfokus di limbah dan tekstil.
"Jadi kita mengolah pakaian bekas dari masyarakat kemudian di desain ulang dan hasilnya diberikan kepada masyarakat yang membutuhkan seperti bencana alam," jelasnya.
Selain itu, sebagian baju yang didesain ulang pun dijual dan hasil penjualan tersebut guna membantu pendidikan anak-anak asuh di Bandung dari SD-SMA.
Awalnya, ia mendirikan komunitas tersebut berdasarkan pengalaman pribadi yaitu memiliki pakaian yang banyak dan tidak terpakai. "Hampir 40 persen baju di lemari aku udah jarang terpakai. Bukan rusak tapi memang sudah tidak trend lagi," tambahnya.
Ternyata, masalah ini juga dialami oleh sebagain masyarakat terutama yang berdimisili di kota-kota besar termasuk beberapa kalangan artis yang mendapatkan dukungan dari sponsor.
Menurutnya, Indonesia belum memiliki peraturan tersendiri menangangi hal tersebut. Bahkan, di dunia baju yang di recycle hanya 1 persen sehingga Indonesia membutuhkan komunitas yang peduli akan hal ini.
"Kita harus hemat dalam berbelanja dan kalau rusak jang langsung dibuang dulu," ujarnya.
Komunitas yang berdiri sejak 2018 dan beranggotakan 300 relawan ini pun sering mengkampanyekan akan bahaya limbah industri dengan melinbatkan kalangan artis seperti Vidi Aldiano, Andien dan Rossa. Komunitas Sadari Sedari juga membuka kesempatan bagi masyarakat yang ingin menyumbangkan bajunya. Ia berharap masyarakat menyadari akan bahaya limbah tekstil. "Tiap kampanye artis selalu nyumbangin baju," tambahnya.
Dia menyarankan bagi masyarakat agar menggunakan pakaian yang ada dilemari, jika membeli baju tersebut memang sangat dibutuhkan dan memiliki kualitas yang baik.
"Lebih bijaklah dalam membeli pakaian," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: