Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

International Women's Day: Tanpa Melapas Kodratnya, Perempuan Harus Berkarya

International Women's Day: Tanpa Melapas Kodratnya, Perempuan Harus Berkarya Kredit Foto: Reuters/Max Rossi
Warta Ekonomi, Bandung -

Anggapan yang menyebut kaum hawa hanya bergelut dalam urusan rumah tangga bisa terus dikikis dengan berbagai peran yang diemban.

Hari Perempuan Internasional yang diperingati setiap 8 Maret harus menjadi motivasi bagi perempuan dalam menghasilkan karya dan kreativitas. 

Direktur Utama Dana Pensiun Bank BJB Sofi Suryasnia menilai pentingnya kaum hawa untuk tetap berkarya tanpa meninggalkan kodrat sebagai perempuan.

"Perempuan perlu berkarya dan berkarya, namun tidak meninggalkan kodratnya sebagai perempuan yang memiliki naluri untuk mendampingi suami dan mengasuh anak-anaknya," katanya kepada wartawan di Bandung, Selasa (10/3/2020). 

Baca Juga: Bank BJB Bukukan Laba Bersih Rp1,56 Triliun Selama 2019

Baca Juga: Disebut Terlalu Keren, Kristen Stewart Tolak Perankan Catwoman

Takdirnya sebagai seorang perempuan tak menghalangi tekad alumnus Universitas Padjajaran ini untuk menekuni profesi yang diinginkanya.

"Perempuan jangan takut untuk berkarya. Kita perempuan yang sudah mengenyam pendidikan tinggi maupun yang tidak sempat melanjutkan sekolah, dapat tetap berkarya, baik di rumah maupun berkarier di manapun tempatnya, sesuai dengan minat dan bakat kita," ungkapnya.

Sofi yang juga aktif di Ikatan Saraja Ekonomi Indonesia (ISEI) dan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) ini mengatakan karya yang diberikan harus menjadi terobosan bagi lingkungan sekitar, terutama perusahaan tempat bekerja. "Bekerja dengan sepenuh hati dan terus melakukan inovasi-inovasi yang berbeda dan lebih baik sangat diperlukan ketika berkiprah dalam bidang apapun," tambahnya.

Soal kesetaraan dengan laki-laki, ia menuturkan tidak perlu diiringi dengan membanding-bandingkan perempuan dengan laki-laki. "Tuhan telah memberikan yang terbaik dari sisi perempuan, yang terbaik juga dari sisi laki-laki. Yang pasti berjuang bersama untuk  menuju tujuan yang sama," imbuhnya

Sofie yang kini sudah lebih 30 tahun dengan berbagai jabatan yang sudah diemban memegang prinsip tersebut.

Bahkan dirinya sempat menjadi Kepala Bagian SDM sebelum dimutasi menjadi Kepala Bagian Kredit Retail dan Konsumer. Saat memimpin bagian tersebut, dirinya menginisiasi lahirnya produk kredit mikro utama dan sentra UMKM Bank BJB.

Kepeduliannya terhadap UMKM inipun dibuktikan dengan aktivitas lainnya sebagai pengurus KADIN dan IWAPI (Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia). Saat itu, dia banyak memberi akses perbankan dan dorongan lainnya bagi pelaku usaha UMKM.

"Saya ingin mereka naik kelas, baik melalui pembinaan dan akses perbankan di Sentra UMKM," katanya.

Setelah malang melintang di divisi yang menangani UMKM, dia menempati sejumlah posisi lainnya seperti perencanaan hingga kepala cabang di berbagai daerah.

Tak hanya itu, Sofi juga pernah menjabat pimpinan divisi corporate secretary; international banking; dana jasa; dan kini Direktur Utama Dana Pensiun Bank BJB. Pada posisi barunya ini, dia ditugasi untuk menangani investasi dana iuran pegawai dan pemberi kerja, untuk dapat memastikan dana tersebut aman sampai dengan para pensiun menerima manfaat sesuai peraturan yang ditetapkan.

Meski sudah puluhan tahun berkarir di dunia perbankan, Sofi tidak melupakan perannya sebagai istri dan ibu. Walau tidak bisa mendampingi sepenuhnya, namun dia selalu hadir pada saat keluarganya itu membutuhkan.

"Kita bisa memenuhinya dengan cara apapun," kata Sofi yang juga pernah membidani lahirnya Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Ekuitas Bandung. Oleh karena itu, pada peringatan Hari Perempuan Internasional ini, dia mengingatkan bahwa kewajiban perempuan kepada suami dan anak dapat diberikan melalui bantuan moril yang diperlukan.

"Kadang hal-hal kecil dan sepele akan memberikan apresiasi dan penghargaan yang tinggi ditengah-tengah keluarga," katanya.

Budaya diskusi dengan anak harus ditingkatkan terutama saat buah hati beranjak dewasa. Jika ini dilakukan, dia meyakini semua ibu akan berhasil dalam mendidik anak.

"Perempuan dan ibu dan pendidik ingin turut bertanggung jawab mencerdaskan kehidupan. Bukan hanya cerdas untuk otak saja," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: