Pemerintah Jelaskan Kenapa Ogah Umumkan Identitas Warga yang Tengah Ditelusuri Corona
Pemerintah mengaku akan terus melacak pihak-pihak yang pernah melakukan kontak dengan terduga atau positif virus Corona (COVID-19).
"Sekarang yang betul-betul kita lakukan adalah contact tracing," kata Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19 Achmad Yurianto dalam konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa.
Yurianto mengatakan bagaimanapun juga, cara menghentikan penyebaran COVID-19 adalah dengan menemukan kasus positif sebagai sumber yang kemudian harus diisolasi. Jika tidak, maka orang yang positif akan menyebarkan virus di masyarakat.
Baca Juga: Presiden Polandia Batalkan Kampanye Imbas Virus Corona
"Karena itu yang kita kejar betul-betul, tracing. Dan tracing dilakukan dengan cara tidak terbuka," ujar Yurianto.
Dia mengatakan pemerintah sengaja tidak membuka situs khusus pengumuman orang-orang yang sedang dilacak terkait COVID-19, seperti yang dilakukan negara lain seperti Singapura, untuk mengantisipasi penyebaran virus tersebut.
"Contact tracing belum bisa terbuka seperti di Singapura. Karena kita tidak berputar pada wilayah kecil," kata dia.
Ada yang sudah di luar Pulau Jawa, mobilitasnya sangat tinggi sehingga repot mengejarnya.
"Kalau terbuka diumumkan, bisa kabur duluan. Seperti kejadian kemarin ada yang pindah ke luar kota, kita mengejar setengah mati," kata Yurianto menambahkan.
Untuk diketahui saat ini, tercatat ada 27 orang yang dinyatakan positif corona.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: