- Home
- /
- New Economy
- /
- Energi
Selain Target Produksi Minyak, Pertamina EP Fokuskan Masalah Tumpahan Minyak
Terlebih, lanjut Agus, dalam kondisi migas global yang sedang turun, maka sinergi dan kordinasi antara SKKMigas dan KKKS serta instansi lain bisa menjadi salah satu upaya agar industri hulu migas di Indonesia bisa survive dan bisa memberikan kontribusi maksimal kepada perekonomian Indonesia.
"Tingkat resiko beroperasi di laut itu tinggi, sehingga apabila terjadi hal yang diluar kendali maka sekali lagi dengan adanya Protap ini diharapkan penanganannya bisa dilakukan dengan baik dan biaya yang efisien", jelas Agus.
Terpisah Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas mengukapkan, hingga saat daerah yang ia pimpin masih belum menemukan potensi Migas.
Akan tetapi, lanjut Anas, pihaknya masih membutuhkan Anti Mainstream Marketing untuk bisa menjadikan Banyuwangi seperti saat ini.
"Tahun ini Banyuwangi mempersiapkan sedikitnya 123 Event berskala nasional dan internasional. Dan semuanya tidak melibatkan EO, semua dikerjakan oleh PNS dan melibatkan masyarakat. Sehingga biaya yang dikeluarkan sangat efisien dan masyarakat Banyuwangi merasa ikut terlibat dalam membesarkan daerahnya", jelas Anas.
Menanggapi hal itu, Agus menyatakan, pihaknya sebagai perusahaan harus bisa berpikir dan menerapkan Anti Mainstream Marketing tersebut sesuai dengan konteks industri yang kita kelola.
"Jangan segan melakukan inovasi untuk perbaikan perusahaan. Terlebih terhadap kehandalan fasilitas produksi atau peningkatan aspek keselamatan operasi yang ujungnya mampu meningkatkan produksi migas. Kita patuhi aturan yang ada, kita implementasikan rencana yang sudah disusun, buat skala prioritas dan lakukan inovasi. Maka insyaallah industri hulu migas ini masih bisa menjadi penggerak perekonomian Indonesia", beber Agus.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Mochamad Ali Topan
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: