- Home
- /
- EkBis
- /
- Infrastruktur
Pelindo II Gandeng Operator Pelabuhan Belanda Kerja Sama Logistik Maritim dan Infrastruktur
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam jasa pengelola pelabuhan, yakni PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)/IPC, menggandeng operator Pelabuhan Rotterdam, Belanda (Port of Rotterdam) untuk menandatangani kesepakatan kerja sama di bidang pengembangan logistik maritim dan infrastruktur.
Dalam kerja sama tersebut, selama 3 tahun ke depan kedua belah pihak menyusun program pengembangan dan manajemen pelabuhan, digitalisasi pelabuhan, serta peningkatan kapasitas sumber daya manusia.
Baca Juga: Hadang Corona, IPC Perketat Masuknya Semua Kapal
"Salah satu fokus kerja sama ini adalah pengembangan Pelabuhan lnternasional Kijing di Mempawah, Kalimantan Barat. Port of Rotterdam akan berbagi pengetahuan dan pengalaman untuk mengembangkan Terminal Kijing sebagai salah satu dari 7 pelabuhan hub di Indonesia," jelas Direktur Utama IPC, Arif Suhartono, dalam keterangan yang diperoleh, Kamis (12/3/2020).
Dalam penandatanganan tersebut, Pelabuhan Rotterdam diwakili oleh Rene Van Der Plaas selaku Direktur Port Rotterdam International.
Hadir juga delegasi utusan Kerajaan Belanda yang dipimpin oleh Menteri lnfrastruktur dan Pengelolaan Air Belanda, Cora Van Nieuwenhuizen. Sebelum penandatanganan berlangsung, Cora mengadakan pertemuan bilateral dengan Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi guna membahas peningkatan kerja sama antara kedua negara.
Arif kembali menuturkan, IPC akan terus mengembangkan kerja sama dengan pelabuhan-pelabuhan besar dunia untuk memperluas jejaring di kancah global. "Dengan adanya kerja sama ini tentu ada transfer pengetahuan dan teknologi yang akan meningkatkan kapasitas SDM," ujarnya.
Pada kesempatan berbeda, PT Pengerukan Indonesia (Rukindo) sebagai anak perusahaan IPC juga menjalin kerja sama dengan PT Van Oord Indonesia untuk menjajaki peluang kerja sama berbagai proyek pengerukan dan reklamasi di Indonesia. MoU kerja sama ini ditandatangani oleh Direktur Utama PT Rukindo, Wahyu Hardiyanto, dan Direktur PT Van Oord Indonesia, Mark Alexander Van Der Hoeven.
"Kami sepakat untuk menjajaki peluang kerja sama dalam pelaksanaan beberapa proyek reklamasi dan pengerukan beberapa pelabuhan di Indonesia. Dengan kompetensi, pengalaman, serta peralatan dan metode yang mereka punya, kita optimistis pengerjaan proyek pengerukan atau reklamasi ini bisa lebih efektif dan efisien dari segi biaya dan waktu pengerjaan," pungkas Wahyu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Puri Mei Setyaningrum