Dia juga memperkirakan Malaysia kehilangan penjualan CPO hingga senilai US$370 juta akibat langkah lockdown yang diterapkan pemerintah.
Berkaca pada kondisi tersebut, akan terbuka peluang naiknya harga CPO global yang ikut dirasakan Indonesia mengingat jumlah produksi yang berkurang dari Malaysia. Pemilik Palm Oil Analytics, Sathia Varqa memaparkan, "Meskipun demikian, kenaikan harga tersebut akan bersifat sementara karena permintaan luar negeri yang juga tertekan."
Baca Juga: Bergerak Linear, Harga CPO dan TBS Turun. Hiks!
Sementara itu, analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Andy Wibowo Gunawan mengatakan bahwa harga CPO diprediksi bergerak mix seiring India sebagai importir terbesar menahan pembelian CPO.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti