Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Said Didu Nyinyir Soal APD Sampai Bilang #AnjingPeking, Eh Diskak Jubir Prabowo

Said Didu Nyinyir Soal APD Sampai Bilang #AnjingPeking, Eh Diskak Jubir Prabowo Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Mantan Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu menyebut alat kesehatan (alkes) dari China untuk penanganan virus corona (Covid-19) yang tiba di Jakarta Senin pagi bukan merupakan bantuan dari pemerintah China, melainkan dibeli oleh pemerintah.

Hal tersebut disampaikan dalam akun Twitternya dengan me-retweet cuitan media China Xinhua News, @XHnews, Senin (23/3/2020).

Dalam cuitan @XHNews, akun tersebut menyebut bahwa sebuah pesawat China mendarat di Jakarta sarat dengan pasokan medis Indonesia yang dibeli dari Tiongkok.

Baca Juga: Perangi Corona, Prabowo: Kita Singkirkan Dulu Urusan Politik

Baca Juga: Corona Makin Gak Ketulungan, UN 2020 Dihapus

Karena itu, ia pun menyinggung pihak yang menyebut alkes dari China ini merupakan bantuan. "Nanti para #AnjingPeking akan viralkan ini sebagai bantuan padahal beli!!!" tulisnya seperti dikutip di Jakarta, Selasa (24/3/2020).

Kontan saja, cuitan Said Didu dikomentari Juru bicara Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak. Menurut Dahnil, alkes yang diangkut pesawat Hercules C-130 dan tiba di Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Senin pagi, dan diterima oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, merupakan bantuan dari Pemerintah China.

"Ada yang hibah Pak Said, yang diambil Kemhan dan TNI itu adl hibah. komunikasi antar kemhan," kata Dahnil.

Said Didu pun membalas, "Saya komentari yang diangkut pesawat China. Kok yang dibahas yang diangkut pesawat TNI. Baguslah kalau ada hibah, tapi dari pernyataan akun @Kemhan_RI beberapa waktu lalu adalah beli. Rakyat hanya ingin semua jujur," katanya.

Balas Dahnil. Ia mengingatkan jika Said Didu tak hanya mengomentari soal alkes yang dibawa pesawat China, tapi juga yang diterima Prabowo.

"Anda juga komentari yg diangkut Kemhan, betul diawal yg dibeli, namun komunikasi dg menhan akhirnya adl hibah," balas Dahnil.

"Karena yang dimaksud yang hibah bukan yang diangkut pesawat China tersebut. Apa ada dari pihak pemerintah yang menyebutkan yang diangkut pesawat China itu hibah bang?" jelasnya.

Sambungnya, "Kita berusaha mendapatkannya darimana saja baik yang harus di impor (beli atau hibah), maupun mendesak pabrik-pabrik dalam negeri memproduksi massal seperti Sritex. Semua upaya dilakukan demi memenuhi APD. @Kemhan_RI," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: