Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Buru Vaksin Corona, Negara G20 Gelontorkan Rp66 Triliun

Buru Vaksin Corona, Negara G20 Gelontorkan Rp66 Triliun Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO bersama dengan The Global Alliance fo Vaccines (Gavi) dan seluruh negara mempersiapkan dana senilai US$4 miliar atau setara Rp66 triliun (kurs Rp16.500) demi menemukan vaksin untuk virus corona (Covid-19).

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, berdasarkan pertemuan antarmenteri keuangan negara-negara anggota G20 disepakati bahwa nominal tersebut akan dimobilisasi oleh seluruh negara, khususnya anggota G20. Tujuannya, supaya vaksin cepat ditemukan.

"Pertemuan antarmenteri keuangan kemarin sudah ada indikatif alokasikan US$4 billion bersama-sama dimobilisasi seluruh negara di dunia terutama di G20," kata dia usai mendampingi Presiden Joko Widodo pada agenda KTT G20 Virtual Meeting, dikutip Jumat (27/3/2020).

Baca Juga: Jokowi Ajak G20 Perangi Covid-19 dan Ancaman Resesi Global

Besaran dana itu, kata Sri, akan diarahkan untuk tujuan percepatan penelitian dan akselerasi supaya vaksin dari virus yang dikatakannya telah menyebar ke seluruh negara itu, bisa cepat ditemukan. Meski begitu, dikatakannya, untuk teknis pengumpulan dana dan penyalurannya masih dalam tahap pembahasan.

"Ini dalam rangka akselerasi reserarch dan menemukan antivirus atau vaksin pandemik Covid-19. Ini sedang dibahas bersama di level menteri keuangan anggota G20," tegasnya.

Baca Juga: Cegah Corona, Ini Dia Pola Hidup Sehat Ala Advance

Dia mengungkapkan, saat ini, fokus negara-negara anggota G20 dalam penanganan virus ini adalah untuk menyelamatkan nyawa umat manusia. Sebab, menurut Sri, persoalan virus ini bukan hanya menyebabkan masalah kesehatan semata, melainkan berpotensi menjadi tragedi kemanusiaan.

"Akan jadi tragedi kemanusiaan, sehingga saat ini seluruh negara di dunia betul-betul mencoba untuk mengurangi risiko penyebaran dan pencegahan penyebaran tersebut, itu akan tentu berkonsekuensi terhadap banyak hal dan itu fokus utama," ungkap Sri.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: