Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kabar Corona Jatim: Daerahnya Bu Risma 40 Orang Positif, Kediri Masuk. . . .

Kabar Corona Jatim: Daerahnya Bu Risma 40 Orang Positif, Kediri Masuk. . . . Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jawa Timur -

Zona merah corona atau Covid-19 di Provinsi Jawa Timur bertambah satu lagi yaitu Kota Kediri. Di Kota Santri itu, ditemukan satu warganya terkonfirmasi positif terpapar virus corona.

Secara keseluruhan, terdapat tambahan 11 positif baru hingga Sabtu, 28 Maret 2020. Kini, total positif di Jatim sebanyak 77 orang.

Baca Juga: Soal Pembangunan Ibu Kota Baru, Ekonom: Tunda Dulu, Fokus Corona!

Ke-77 orang positif itu tersebar di 12 kabupaten/kota di Jatim. Rinciannya, di Kota Surabaya 40 orang, Kota Kediri 1 orang, Kota Batu 1 orang, Malang Raya (kabupaten/kota) 8 orang, Kabupaten Sidoarjo 9 orang, Gresik 2 orang, Blitar 1 orang, Kabupaten Kediri 2 orang, Situbondo 2 orang, Jember 1 orang, dan Lumajang 1 orang. 

Jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) juga bertambah menjadi 309 orang. Begitu pula orang dalam pemantauan (ODP) bertambah menjadi 4.568 orang.

Baca Juga: Rucika Sediakan Fasilitas Cuci Tangan untuk Warga Surabaya

“Karena itu saya ingin mengajak kembali, tak henti-hentinya bahwa penyebaran Covid 19 ini dari hasil tracing, percepatannya sudah harus meningkatkan kewaspadaan berlapis di masyarakat,” kata Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi Surabaya pada Sabtu malam.

Untuk memaksimalkan upaya memutus rantai penularan corona, Khofifah mengaku telah berkoordinasi dengan pejabat Forum Komunikasi Pemerintah Daerah setempat melakukan upaya penghalauan pergerakan masyarakat antar daerah, termasuk warga Jatim yang berada di perantauan. Mereka diimbau agar tidak pulang kampung atau mudik menyongsong Ramadan dan Lebaran.

Ia juga menyampaikan bahwa pihaknya telah menambah rumah sakit rujukan penanganan corona menjadi 75 RS dengan total 2.338 bangsal atau bed. Hal lainnya yang dilakukan ialah melaksanakan rapid test di 30 kabupaten/kota. Sisanya, delapan kabupaten/kota, diminta untuk segera mempercepat pelaksanaan rapid test.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: