Satu Warganya Positif Corona, Desa Ini Langsung Lockdown dan Beri Insentif hingga...
Local Locdown
Untuk mengantisipasi agar tak ada penyebaran lagi, Latif pun mengambil kebijakan local lockdown di dusun itu. Dalam arti, menurut Latif, warga hanya boleh keluar-rumah ke sawah, kebun, dan mencari rumput saja.
Sementara untuk 90 warga dari dusun tersebut karena pernah berkontak langsung, harus mengisolasikan diri dan tak boleh keluar rumah terlebih dahulu.
"Untuk tak menimbulkan masalah kami berikan kompensasi prioritas terhadap 90 orang dari 30 KK, sejumlah Rp50 ribu per KK berupa sembako dan mie instan. Serta 12 warga dari 6 KK dari dusun sebelah, kami sudah siapkan kompensasinya," ujar Latif.
Baca Juga: 'Jika Jokowi Terlambat Lakukan Karantina, Anda yang Akan Disalahkan'
Terkait kebijakan tersebut, Latif sudah berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Purbalingga, serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Kebijakan local lockdown tersebut dimulai pada 26 Maret hingga 9 April mendatang.
"Dana yang kami berikan ke 90 dan 12 warga kami ambil dari APBDes dan dana cadangan bencana ada 25 juta, insyaallah cukup. Karena ini sudah ada keputusan resmi dari bupati untuk mengalokasikan dana ke penanganan Corona," ujarnya.
Saat ini, warga desa Gunungwuled yang positif Corona tersebut masuk ke RSUD Goeteng Purbalingga pada Kamis (26/3/2020), pada pukul 22.00 WIB. Selanjutnya bapaknya masuk pada Sabtu (28/3/2020) dengan status PDP.
"Saat ini kondisi desa cukup kondusif, hari ini juga kami lakukan penyemprotan disinfektan bersama damkar Purbalingga. Kami juga membangun posko penanganan Corona di desa kami, agar warga yang merasa sakit langsung bisa melapor," ujar Latif.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: