Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Fraksi PKS Minta Pemerintah Lebih Konkret Bertindak dalam Menangani Corona, Nyawa Warga Utama

Fraksi PKS Minta Pemerintah Lebih Konkret Bertindak dalam Menangani Corona, Nyawa Warga Utama Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) hari ini menyelenggarakan Sidang Paripurna mengawali Masa Sidang Dewan 30 Maret 2020. Di tengah darurat bencana wabah corona, Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini yang hadir di DPR menyampaikan keprihatinan mendalam untuk seluruh rakyat Indonesia khususnya yang berstatus positif, ODP, maupun PDP. Selain itu, ia juga turut prihatin karena wabah corona telah membawa dampak ekonomi khususnya untuk pekerja informal dan yang berpenghasilan harian.

Baca Juga: Corona di Indonesia Menggila, PKS Usul: Potong Gaji Presiden hingga Menteri. Setuju?

"Atas nama Pimpinan dan Anggota Fraksi PKS DPR kami sampaikan keprihatinan mendalam kepada seluruh rakyat Indonesia atas wabah covid-19 serta dampak bawaannya secara ekonomi. Duka cita mendalam untuk pasien yang meninggal termasuk di dalamnya dokter/paramedis dan juga anggota DPR. Apresiasi yang tinggi untuk pejuang dan pahlawan medis. Kita harus tetap optimis bangsa Indonesia bisa mengatasi wabah ini dengan solidaritas kolektif seluruh rakyat serta kebijakan negara yang desesif dan efektif," ungkap Jazuli.

Jazuli Juwaini menyampaikan 6 (enam) Sikap Fraksi PKS DPR menghadapi covid-19 sebagai berikut:

Pertama, Fraksi PKS mendukung penuh Presiden dan Pemerintah untuk mengambil langkah-langlah riil dan konkrit dalam mengatasi wabah corona dengan seluruh daya, upaya,  biaya, dan berbagai macam skenario kebijakan. Prioritas saat ini adalah menyelamatkan nyawa warga negara, tidak ada prioritas lain.

Kedua, Fraksi PKS mendukung pengalihan anggaran yang tidak/kurang mendesak di berbagai kementerian dan lembaga seperti anggaran UN di Diknas dan lain sebagainya untuk mengatasi wabah corona.

Ketiga, Fraksi PKS mendesak Pemerintah untuk menjamin ketercukupan APD untuk pahlawan medis serta masker dan fasilitas perlindungan lainnya untuk warga. Jangan sampai mereka bekerja melayani rakyat dengan penuh waswas  dan ketakutan.

Keempat, Fraksi PKS mendesak Kemenkes RI untuk semakin profesional dalam pelayanan medis dan penanganan pasien covid-19. Menjamin ketercukupan dan  kelengkapan fasilitas kesehatan. Menyusun SOP dan alur/prosedur teknis yang lebih jelas dalam menangani masyarakat yang terindikasi dan terkena virus, kemana harus melapor dan/atau pergi berobat, serta dimana akan ditampung. Prosedur ini penting untuk memberi rasa tenang dan menunjukkan negara hadir dengan pelayanan penuh.

Kelima, Fraksi PKS mendesak Pemerintah menyiapkan dan mendistribusi dengan tepat Bantuan Langsung Tunai (BLT) bagi warga yang bekerja dan/atau berpenghasilan harian (para pekerja informal) dan harus istirahat di rumah. Jangan sampai mereka waswas, di satu sisi takut wabah corona tapi sekaligus terkapar karena kelaparan akibat berhenti bekerja dan berpenghasilan.

Keenam, Fraksi PKS mengajak seluruh pejabat publik baik anggota legislatif  maupun eksekutif serta pejabat lembaga negara lainnya untuk menunjukkan empati kepada rakyat dalam menghadapi wabah corona ini dengan gerakan kolektif membantu rakyat. Tidak perlu gengsi dari manapun inisiatif dan usulan yang baik berasal. Kita harus terima dan bahu membahu membantu rakyat. PKS telah memotong gaji anggota dewan pusat dan daerah Bulan Maret untuk membeli APD dan akan memotong gaji Bulan April untuk membantu warga yang bekerja harian yang tedampak akibat kebijakan di rumah saja dan menjaga jarak fisik (physical distancing). 

"Dengan kebersamaan dan solidaritas seluruh bangsa, insya Allah kita bisa menghadapi dan mengatasi covid-19. Tentu saja kita butuh pemimpin dan pemerintah yang terus memberikan optimisme dengan kebijakan riil dan konkrit dalam menanggulangi wabah ini," pungkas Jazuli.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ferry Hidayat
Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: