Deretan Pejabat Dunia yang Rela Potong Gaji untuk Pandemi Covid-19. Pejabat Indonesia Kapan?
Novel Coronavirus atau biasa disebut Covid-19, penyebarannya kian lama kian meluas di berbagai belahan dunia. Hingga tulisan ini dimuat, tercatat jumlah orang yang terinfeksi virus ini mencapai setidaknya 785 ribu kasus.
Diketahui, Amerika Serikat saat ini menjadi negara yang memiliki jumlah kasus terbanyak yakni 164 ribu, kemudian disusul Italia dengan 101,7 ribu kasus, dan yang ketiga adalah Spanyol yang memiliki 87,9 ribu kasus. Sementara itu, Indonesia menduduki peringkat 38 dengan jumlah kasus sebanyak 1.414 kasus.
Baca Juga: Efek Covid-19, Proyeksi Pertumbuhan Asia Timur dan Pasifik Dipangkas
Pandemi ini membuat seluruh pemerintahan di berbagai negara berupaya untuk memutus rantai penyebaran virus atau setidaknya memitigasi meledaknya jumlah angka yang menginfeksi para penduduknya dengan menerapkan berbagai kebijakan dalam negeri.
Tak hanya melakukan penerapan berbagai macam kebijakan, beberapa pejabat di berbagai negara juga rela memotong gaji ataupun insentif lainnya demi memerangi virus yang awalnya ditemukan di Wuhan, China ini.
Berikut beberapa Pejabat Dunia yang rela memotong penghasilannya demi melawan pandemi Covid-19.
1. Yunani
Presiden Yunani, Katerina Sakellaropoulou, mengumumkan bahwa dirinya memutuskan, untuk dua bulan ke depan, dirinya akan menyetor setengah gajinya khusus untuk keperluan wabah virus corona. Menurutnya, hal ini sebagai tanda minimum solidaritas sejalan dengan kondisi sulit yang dialami Yunani akibat krisis coronavirus.
Untuk Yunani sendiri, jumlah kasus Covid-19 yang tercatat sebanyak 1.212 kasus.
2. Nigeria
Pada bulan Maret kemarin, sebanyak 43 menteri kabinet Nigeria telah menyumbangkan 50 persen dari gaji mereka untuk upaya pemerintah memerangi pandemi coronavirus. Hal tersebut diutarakan Menteri Informasi Nigeria, Lai Mohammed, seperti dilansir TVC News. Menurut Mohammed, donasi tersebut dikoordinasikan oleh Menteri Negara Transportasi, Senator Gbemisola Saraki.
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh kantor Mohammed pada hari Sabtu di Abuja. Saraki mengatakan bahwa itu (sumbangan) adalah tanda solidaritas dan dukungan untuk upaya pemerintah federal demi mengatasi penyakit tersebut.
3. Korea Selatan
Pemerintah Korea Selatan yang dipimpin oleh Presiden Moon Jae-in memastikan bahwa pejabat tinggi di negaranya akan mengembalikan 30 persen dari gaji bulanan mereka selama beberapa bulan ke depan untuk membantu upaya Covid-19 negara mereka.
Di Korea Selatan saat ini masuk dalam jajaran negara yang memiliki kasus Covid-19 terbanyak, yakni 9.786 kasus.
4. Malaysia
Seperti halnya negara-negara yang disebut sebelumnya, Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin bersama menteri dalam kabinetnya akan memotong gaji selama dua bulan ke depan. Sejumlah uang yang terkumpul akan digunakan untuk keperluan penanganan Covid-19 di Negeri Jiran.
Dilansir dari Channel News Asia, Kantor Perdana Menteri dalam sebuah pernyataan pada Kamis (26/3/2020) mengatakan masalah tersebut diputuskan dalam rapat kabinet sehari sebelumnya untuk membuktikan komitmen pemerintah untuk membantu mereka yang terkena dampak pandemi Covid-19.
5. Amerika Serikat
Donald Trump yang merupakan orang nomor satu di Amerika Serikat disebut menyumbangkan gajinya untuk membantu melawan penyebaran Covid-19. Berdasarkan informasi yang diperoleh, dana tersebut diberikan Trump kepada Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS (HHS). Sekretaris pers Gedung Putih, Stephanie Grisham, mengatakan dalam cuitannya, Trump menyumbangkan uang senilai US$ 100 ribu.
Sebagai tambahan informasi, Amerika Serikat saat ini menjadi negara dengan kasus Covid-19 tertinggi di dunia. Di negara tersebut terdapat setidaknya 164 ribu kasus dan telah memakan korban meninggal sebanyak lebih dari 3 ribu jiwa.
6. Singapura
Perdana Menteri Singapura, Menteri-Menteri Kabinet, dan Politisi pemegang kepentingan, bersama Presiden, menegaskan akan menyerahkan sebagian gajinya selama 3 bulan untuk kepentingan melawan Pandemi Covid-19 di negaranya. Hal itu disampaikan Wakil Perdana Menteri Singapura yang juga Menteri Keuangan, Heng Swee Keat, Kamis (26/3/2020).
Lalu bagaimana dengan para pejabat di Indonesia?
Beberapa politisi dan juga masyarakat kerap menyoroti bahkan mendukung perihal pemotongan gaji atau insentif para pejabat di Indonesia, mulai dari Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), jajaran menteri, hingga Presiden–Wakil Presiden.
Salah satunya Partai Keadilan Sejahtera (PKS) melalui Hidayat Nur Wahid mengusulkan agar gaji Presiden dipotong untuk penangananan Covid-19. Pemotongan gaji para pejabat tersebut dinilai lebih baik ketimbang membuka rekening dengan meminta bantuan dari masyarakat.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Puri Mei Setyaningrum