Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

AS Boyong Rudal Patriotnya ke Irak di Tengah Pandemi Corona, Reaksi Iran Tegas Bilang...

AS Boyong Rudal Patriotnya ke Irak di Tengah Pandemi Corona, Reaksi Iran Tegas Bilang... Kredit Foto: Foto/Ilustrasi/Istimewa
Warta Ekonomi, Teheran -

Amerika Serikat (AS) telah mengerahkan sistem pertahanan rudal Patriot ke Irak di saat dunia sedang sibuk melawan pandemi virus corona baru, COVID-19. Iran mengecam pengerahan senjata canggih itu dan menyebut Washington membawa Timur Tengah menuju bencana.

Washington telah mengusulkan kepada Baghdad soal pengerahan sistem pertahanan rudal Patriot sejak Januari lalu. Sejak itu, pembicaraan terus diintensfikan dan Selasa lalu sumber militer Irak mengonfirmasi bahwa senjata pertahanan tersebut sudah ditempatkan di Pangkalan Udara Ain Al-Asad.

Baca Juga: Pabrik Masker Baru Milik Iran Didirikan di Bekas Kedubes AS

"Pengerahan (sistem Patriot) AS bertentangan dengan posisi resmi pemerintah, parlemen dan orang-orang Irak," bunyi pernyataan Kementerian Luar Negeri Iran, Rabu.

Kementerian itu menyerukan penghentian "perang nuklir" selama wabah virus corona."Kegiatan militer AS di wilayah itu dapat membawanya menuju ketidakstabilan dan bencana," lanjut kementerian.

Iran sedang berjuang melawan wabah COVID-19 yang telah menginfeksi 47.593 orang dengan 3.036 di antaranya telah meninggal. Wabah di Amerika jauh lebih parah, di mana 205.438 orang terinfeksi dan 4.528 di antaranya telah meninggal.

"Pasukan AS harus menghormati keinginan rakyat dan pemerintah Irak dan meninggalkan negara itu," kata Kementerian Luar Negeri Iran.

Pentagon telah mengonfirmasi bahwa sistem pertahanan rudal Patriot telah dikerahkan ke Irak. "AS memindahkan sistem pertahanan ke Irak untuk melindungi Irak, koalisi, dan anggota layanan AS dari berbagai ancaman udara yang terlihat di pangkalan-pangkalan Irak yang menampung pasukan koalisi," kata juru bicara Pentagon, Sean Robertson, kepada Al Jazeera yang dilansir Kamis (2/4/2020).

"Penting untuk dicatat bahwa serangan berulang-ulang terhadap pangkalan Irak, yang melanggar kedaulatan Irak, telah membunuh dan melukai (pasukan) Irak, koalisi, dan anggota layanan AS," ujar Robertson.

"Penempatan (sistem) pertahanan udara berbasis darat di Irak terus berlanjut, tetapi untuk alasan keamanan operasional, kami tidak memberikan pembaruan status ketika sistem-sistem itu secara online. Pemerintah Irak sangat menyadari kebutuhan kita bersama untuk perlindungan pertahanan udara dari anggota-anggota layanan di Irak, dan kami terus berkoordinasi erat dengan rekan-rekan Irak kami."

Sumber militer Irak mengatakan salah satu baterai Patriot dikirim ke Pangkalan Udara Ain al-Asad di Irak barat sejak pekan lalu dan sekarang sedang dirakit.

Pangkalan Udara Ain al-Asad telah dihantam serangan rudal Iran pada Januari lalu sebagai pembalasan setelah Washington membunuh komandan Pasukan Quds IRGC, Jenderal Qasem Soleimani, dalam serangan pesawat tak berawak di luar bandara Baghdad.

Baterai kedua dikerahkan ke sebuah pangkalan di Erbil. Dua baterai Patriot lainnya masih di Kuwait.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: