Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Finally! Kerasukan Mantra BI, Rupiah Balas Dendam dan Bikin Dolar AS Remuk Redam!

Finally! Kerasukan Mantra BI, Rupiah Balas Dendam dan Bikin Dolar AS Remuk Redam! Karyawan memegang mata uang rupiah di gerai penukaran mata uang asing Ayu Masagung, Kwitang, Jakarta Pusat, Senin (28/1/2019). Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin pagi menguat 60 poin menjadi Rp14.033 per dolar Amerika. Bank Indonesia menyatakan penguatan tersebut imbas dari meningkatnya kepercayaan investor asing terhadap Indonesia yang ditandai dengan derasnya aliran masuk modal asing. | Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Optimisme Bank Indonesia (BI) bahwa nilai tukar rupiah bergerak semakin stabil dan mampu kembali ke level Rp15.000 pada akhir tahun 2020 menjadi stimulus bagi sang Garuda. Setelah jungkir balik melawan sepanjang hari kemarin, rupiah akhirnya mampu membalikkan keadaan dengan memukul mundur dolar AS ke level Rp16.400-an.

Baca Juga: Google Bilang Rupiah Makin Dekat ke Rp17.000? Ganbatte, Perry Warjiyo Bilang Begini

Baca Juga: Duh Gusti! Emas Global Masuk Jurang, Emas Antam Mahal Bukan Kepalang!

Mengutip Bloomberg, hingga pukul 10.08 WIB rupiah terapresiasi sebesar 0,30% ke level Rp16.445 per dolar AS. Sementara itu, data RTI menunjukkan bahwa dolar AS masih tertahan di level Rp16.475. Kendati begitu, rupiah terpantau bergerak variatif dengan kecenderungan menguat, terutama di hadapan dolar Australia (0,02%), euro (0,02%), dan poundsterling (0,21%).

Baca Juga: Alamaaak! Nasib Rupiah Bikin Terbelalak: Untung Tak Dapat Diraih, Malang Tak Dapat Ditolak!

Performa rupiah di Asia juga terbilang membaik. Meski masih tunduk terhadap baht (-0,16%), dolar Singapura (-0,04%), dan ringgit (-0,03%), rupiah perlahan mampu menggeser posisi ke klasemen atas. Terlebih lagi, saat ini rupiah mampu unggul terhadap dolar Taiwan (0,18%), yen (0,06%), dan yuan (0,03%). 

Asal tahu saja, mayoritas mata uang Asia memang tengah menguat di hadapan dolar AS, seperti halnya baht, yuan, dolar Singapura, dan won. Sementara itu, baik dolar Taiwan, dolar Hong Kong, dan dolar Hong Kong masih belum menentukan sikap alias stagnan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: