Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Luhut Sebut Corona Tak Suka Cuaca Panas Indonesia, WHO Sebut Gak Ngaruh!

Luhut Sebut Corona Tak Suka Cuaca Panas Indonesia, WHO Sebut Gak Ngaruh! Tanzania dilaporkan telah memanggil perwakilan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), terkait laporan badan itu soal Ebola. | Kredit Foto: Foto/Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan berjemur sinar matahari dengan termperatur lebih dari 25 derajat Celcius tidak bisa mencegah infeksi virus corona baru atau COVID-19. Berdasarkan informasi yang dikutip dari laman resmi WHO di Jakarta, Senin, bahwa virus corona tetap bisa menginfeksi manusia meskipun berada di negara dengan suhu yang panas sekalipun.

Baca Juga: Di Tengah Wabah Corona, Bendungan Katulampa Sempat Naik

Hal itu tentu berbeda dengan pendapat Menteri Kemaritiman Luhut Panjaitan yang sebelumnya mengatakan kalau corona tidak kuat di Indonesia karena iklimnya panas.

WHO mencatat kasus infeksi COVID-19 tetap terjadi di negara-negara beriklim panas seperti Arab Saudi dan negara di timur tengah lainnya. WHO menyarankan masyarakat melindungi diri dari COVID-19 dengan cara rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Selain itu setiap orang juga diimbau untuk tidak menyentuh mata, mulut dan hidung terlebih saat tangan kotor.

Selain itu, Ketua Umum PB Ikatan Dokter Indonesia Daeng M Faqih juga mengatakan berjemur di bawah sinar matahari tidak dikatakan sebagai pencegahan COVID-19. Namun Daeng mengakui bahwa berjemur sinar matahari selama 10 hingga 15 menit bagus untuk kesehatan yaitu untuk mendapatkan vitamin D.

"Berjemur memang bagus untuk meningkatkan imunitas tubuh, tapi tidak bisa dikatakan sebagai pencegahan COVID-19," kata Daeng.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: