Corona Buka Peluang B2C Bagi Startup 'Sayur Online', Kunjungan ke Aplikasi Melonjak Hingga 10x Lipat
Dengan jumlah kasus COVID-19 yang melampaui angka 2.700, pemerintah memutuskan akan menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Tindakan itu membatasi pergerakan masyarakat di luar rumah, pusat perbelanjaan dan hiburan pun ditutup.
Beberapa supermarket pun juga mengurangi jam operasional dan membatasi jumlah pelanggan di toko pada waktu tertentu. Oleh karena itu, masyarakat mulai beralih ke platform agritech dan layanan belanja daring untuk membeli kebutuhan dan barang pokok.
"Kami telah melihat lonjakan lalu lintas 5-10 kali. Angka melonjak sejak awal Maret dan terus bertambah ketika diterapkan physical distancing," kata Direktur Pelaksana HappyFresh Indonesia, Filippo Candrini kepada KrAsia, dilansir Selasa (7/4/2020).
Baca Juga: Corona Buat Apple Bingung, Gimana Rantai Pasokan dan Permintaan Pelanggan, Masih Aman??
Pemain lain, TaniHub dan Kedai Sayur melaporkan kenaikan yang serupa. Pendiri dan Presiden TaniHub, Pamitra Wineka mengklaim penjualan B2C di platform telah bertumbuh dua kali lipat sejak awal Maret dan masih terus bertambah.
Dalam keterangannya, TaniHub menyampaikan, "(kami juga) memperoleh 40 ribu pengguna baru."
Sementara itu, Kedai Sayur juga mencatatkan pergeseran target pasar bersamaan lalu lintas platform yang meningkat. Pelanggan B2B seperti hotel, restoran, kafe, dan katering menurun.
"Di sisi lain, permintaan dari pelanggan rumah tangga dan individu meningkat. Aliran bisnis kami sekarang lebih fokus pada sisi B2C," ujar CEO Kedai Sayur, Adrian Hernanto.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna
Tag Terkait: