Penjualan eceran diperkirakan akan mengalami kontraksi yang semakin mendalam di Maret 2020. Hal ini terindikasi dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Maret 2020 sebesar 217,8 atau turun -5,4% (yoy) lebih dalam dari -0,8%(yoy) pada Februari 2020.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Onny Widjanarko mengungkapkan penurunan penjualan antara lain disebabkan penurunan permintaan di tengah kurang lancarnya pasokan sebagai dampak wabah Covid-19.
Onny mengatakan kontraksi penjualan diindikasi terjadi pada seluruh kelompok komoditas. Penurunan terdalam terjadi pada kelompok sandang yang mengalami kontraksi -45,9%(yoy), lebih dalam dari -40,4%(yoy) pada Februari 2020.
Baca Juga: EIU Ramal Ekonomi Global Kontraksi hingga 2,5%
Kelompok komoditas selanjutnya yang mengalami penurunan terdalam adalah peralatan informasi dan komunikasi serta bahan bakar kendaraan bermotor masing-masing mengalami kontraksi sebesar -10,5%(yoy) dan -8,1%(yoy), lebih dalam dari -4%(yoy) dan -4,6%(yoy) pada Februari 2020.
Sehingga pada kuartal I 2020 penjualan eceran diproyeksikan mengalami kontraksi dibandingkan kuartal sebelumnya. Hasil SPE menunjukkan bahwa rata-rata IPR kuartal I 2020 diprakirakan pada level -2,2% (yoy) menurun cukup dalam dari 1,5%(yoy) pada kuartal IV 2019 dan 8,8%(yoy) pada kuartal yang sama tahun sebelumnya.
"Penurunan terutama terjadi untuk penjualan komoditas sandang sebesar -38%(yoy) lebih dalam dari -5,8%(yoy) pada kuartal IV 2019 dan 34,3%(yoy) pada triwulan yang sama tahun lalu," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Rosmayanti