Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Rupiah Bangor, Dolar AS Terancam!

Rupiah Bangor, Dolar AS Terancam! Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Apresiasi nilai tukar rupiah terus menebal dari waktu ke waktu. Sampai dengan pukul 13.38 WIB, rupiah menguat hingga 0,83% ke level Rp16.040 per dolar AS. Dengan apresiasi setinggi itu, dolar AS terancam bakal mundur dari level Rp16.000-an.

Baca Juga: Saat PSBB Batasi Ruang Gerak dan Bisnis Taksi, Bos Blue Bird Belanja Puluhan Miliar Rupiah Buat...

Baca Juga: Matahari vs Ramayana saat Corona Menghantam, Mana yang Paling Banyak Memakan Korban? Gak Nyangka...

Selain dolar AS, ada tiga mata uang global lainnya yang juga lumpuh di hadapan rupiah, yakni dolar Australia (1,18%), euro (0,88%), dan poundsterling (0,86%). Keunggulan ini memosisikan rupiah di deretan teratas sebagai mata uang paling 'mahal' di dunia.

Baca Juga: Dari 'Akar Rumput', Rupiah Menjelma Jadi Penguasa Jagat Raya! Masya Allah!

Prestasi rupiah semakin nyata ketika tak hanya unggul di tingkat global, tetapi juga di tingkat regional. Mata uang won (1,28%) dan baht (1,15%) menjadi yang paling tertekan di hadapan rupiah. Selain itu, ada pula yuan (0,96%), yen (0,92%), ringgit (0,86%), dolar Hong Kong (0,86%), dolar Singapura (0,85%), dan dolar Taiwan (0,73%) yang juga lumpuh di hadapan dolar AS. 

Pelru diketahui, saat ini dolar AS bergerak variatif bergerak dengan kecenderungan menguat. Mata uang Paman Sam itu unggul atas dolar Australia, euro, dolar New Zealand, yuan, dolar Hong Kong, yen, won, dan baht. Sementara itu, dolar AS tertekan oleh dolar Taiwan, dolar Singapura, rupiah, dan poundsterling.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: