Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Corona Buat Kantong Makin Kempes, Sandiaga: Indonesia Itu Punya Modal Besar

Corona Buat Kantong Makin Kempes, Sandiaga: Indonesia Itu Punya Modal Besar Kredit Foto: Instagram @sandiuno
Warta Ekonomi, Jakarta -

Lazis Catur Bakti bentukan Pengurus Pusat Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (KBPII) mengadakan online confrence untuk membicarakan program Sinergi Untuk Berbagi.

 

Confrence secara virtual ini diikuti oleh Ketua KBPII, Nasrullah Larada, Menko PMK, Muhajir Effendi, Zaenudin Amali, Anggota DPR RI dari Fraksi PAN dan pengusaha Saratoga Group, Sandiaga Shalahudin Uno.

 

Adapun program Sinergi Untuk Berbagi adalah kelanjutan program Lazis Catur Bakti yang sejak awal merebaknya virus Corona di Indonesia, sudah aktif melakukan berbagai macam upaya mitigasi. Seperti penyemprotan disinfektan di beberapa kota, layanan hotline untuk edukasi publik, dan pembagian sembako bagi masyarakat kena dampak wabah corona atau covid-19.

 

Sandiaga Uno menekankan bulan-bulan ke depan ini, memang akan menjadi bulan yang berat bagi masyarakat Indonesia. Menurutnya aktivitas ekonomi, utamanya UMKM, pasti akan terpukul dengan kondisi ini.

 

Baca Juga: Sandiaga Beberkan Tips Usaha Hadapi Covid-19: Hari Tercerah Adalah Hari setelah Badai

 

Namun Sandi mengingatkan bahwa masyarakat Indonesia punya modal besar untuk bisa keluar dari situasi sulit ini. Saling berbagi adalah diantara kunci untuk keluar dari masalah ini. Mantan Wagub DKI Jakarta ini mengapresiasi program Sinergi Untuk Berbagi dari Lazis Catur Bakti.

 

"Ini Program bagus yang ingin menjadi jembatan kebutuhan masyarakat urban dan masyarakat desa yang sama-sama menjadi korban terdampak wabah corona", tutur Sandi, dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (12/4/2020).

 

Ketua Pengurus Pusat KB PII Nasrullah Larada mengatakan tantangan terberat yanh akan dihadapi adalah dalam 3-6 bulan ke depan. Maka dari itu dia meminta semua keluaega besar PII untun turun bersamaAa

 

“Semua Keluarga Besar PII di Indonesia, untuk turun bersama-sama masyarakat dalam menghadapi masa-masa sulit ini,” ujar Nasrullah.

 

Nasrullah mengatakan, berkaca dari kajian internal Lazis Catur Bakti, bahwa pandemi corona bukan hanya berimbas kepada masyarakat kota yang menjadi pusat pandemi, tapi juga masyarakat desa yang jauh dari pusat penyebaran virus. Para petani di desa kesulitan menjual hasil tanaman mereka.

 

“Selain karena daya beli masyarakat turun, pasar juga tutup. Hotel-hotel, restaurant, dan rumah makan yang selama ini membeli hasil pertanian mereka, tutup. Tidak bisa lagi membeli hasil pertanian masyarakat,” tutur dia.

 

Baca Juga: Sandiaga Dukung Indonesia Lockdown, Sampai Bilang: Jakarta Sudah Siap

 

Dia memandang bila kondisi ini dibiarkan, jelas akan membahayakan masyarakat, apalagi di satu sisi asupan bergizi masyarakat urban berkurang. Padahal pada saat wabah seperti ini, tubuh manusia perlu mendapat asupan bergizi untuk menjaga vitalitasnya.

 

“Sementara pada sisi lain masyarakat desa pun terancam kehidupan ekonominya. Sayur mayur hasil tanaman petani desa bukan hanya tidak dibeli, tapi akan membusuk dan terbuang percuma,” imbuh Nasrullah.

 

Kajian Lazis Catur Bakti ini diamini oleh Bonjur Farm yang merupakan sebuah Koperasi di bidang pertanian yang menaungi petani sayur mayur di wilayah Cianjur dan Bogor. Dalam online confrence, Bonjour Farm bukan hanya bisa memberikan gambaran lebih detail tentang kesulitan yang dihadapi petani sekarang, tetapi juga siap bekerjasama dengan Lazis Catur Bakti untuk menangani masalah ini.

 

“Lazis dan Catur Bakti bersepakat untuk bekerjasama menyelematkan masyarakat kota juga masyarakat desa sebagai imbas pandemi corona,” jelasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: