Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Paus Fransiskus Sampaikan Pesan Paskah, Isinya Utang Negara Miskin sampai...

Paus Fransiskus Sampaikan Pesan Paskah, Isinya Utang Negara Miskin sampai... Paus berpose dengan Aung San Suu Kyi dalam sebuah pertemuan di kediaman kepresidenan di Naypyidaw, Selasa (28/11). | Kredit Foto: Reuters/Osservatore Romano
Warta Ekonomi, Vatican City -

Paus Fransiskus menyampaikan pesan Paskah dari Vatikan kepada sekitar 1,3 miliar umat Katolik di seluruh dunia, Minggu (12/4/2020).

Berbeda dengan pesan Paskah di tahun-tahun sebelumnya, kali ini pria 83 tahun tersebut menyampaikan melalui video dari Katedral Santo Paulus akibat pandemi global virus corona. Dia ditemani beberapa pemuka serta paduan suara dalam jumlah kecil.

Baca Juga: Paus Fransiskus Minta Umat Kristian se-Dunia Doakan Biar Pandemi Corona Musnah

"Bagi banyak orang, ini adalah hari Paskah yang sunyi di tengah kesedihan dan kesulitan yang disebabkan pandemi, dari penderitaan fisik hingga kesulitan ekonomi," kata Paus Fransiskus, dikutip dari AFP.

Pada kesempatan itu, dia mendesak para pemimpin dunia untuk mengenyampingkan pertarungan politik serta menarik kekuatan militer untuk dikerahkan menghadapi kondisi darurat kesehatan akibat wabah penyakit yang tidak terlihat sejak 1 abad silam.

"Ini bukan waktunya untuk berpecah-belah," ujarnya, seraya mendoakan para pemimpin di seluruh dunia agar berani mendukung seruan gencatan senjata global.

Pria asal Argentina itu juga menyerukan agar sanksi ekonomi yang mencekik pihak lawan diringankan, sehingga penderitaan mereka tak berlipat ganda seiring dengan kelumpuhan akibat pandemi Covid-19. Paus tak menyebutkan negara yang dimaksud, namun tampaknya merujuk pada Iran.

Negara itu dijatuhi sanksi berat dari Amerika Serikat, sekaligus harus menghadapi dampak wabah virus corona yang parah.

"Mengingat kondisi saat ini, semoga sanksi internasional dilonggarkan, karena ini membuat sulit negara-negara yang menjadi target, sehingga bisa memberikan dukungan memadai kepada warga negara di sana," tuturnya.

Dia menyerukan pengurangan, jika memungkinkan penghapusan, utang yang membebani negara-negara paling miskin.

Terakhir, Paus mengajak negara-negara Eropa untuk menunjukkan solidaritas sebagaiman telah mereka tunjukkan usai Perang Dunia II.

"Setelah Perang Dunia II, benua tercinta ini bisa bangkit kembali. Uni Eropa saat ini menghadapi tantangan besar, yang tidak hanya bergantung pada masa depannya, tapi juga seluruh dunia,” tuturnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: