Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Opung Luhut Jadi Buah Bibir Lagi, DPR Cuma Geleng-geleng: Tak Ada Empati-Simpatinya

Opung Luhut Jadi Buah Bibir Lagi, DPR Cuma Geleng-geleng: Tak Ada Empati-Simpatinya Kredit Foto: Antara/Muhammad Iqbal
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pernyataan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan yang terkesan mengecilkan jumlah korban meninggal dunia karena Covid-19 disorot. Kritikan untuk Luhut pun datang dari kalangan DPR.

Anggota Komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay menyayangkan pernyataan Luhut. Ia heran ucapan Luhut yang menyinggung jumlah korban Corona mencapai 500 orang tergolong sangat kecil dibanding dengan jumlah 270 juta rakyat Indonesia.

Saleh mengingatkan, konstitusi mengamanatkan agar negara melindungi warganya termasuk dari ancaman pandemi Covid-19. Daripada melontarkan pernyataan yang menghilangkan simpati publik, sebaiknya pemerintah fokus memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Baca Juga: Lagi-lagi Ucapan Luhut Kontroversial, Amarah PKS sampai ke Ubun-ubun: Nyawa Bukan Bisnis, Bang!

"Narasi itu bisa jadi menyinggung dan bahkan melukai sebagian orang. Pernyataan itu seakan tidak menyisakan empati dan simpati kepada keluarga korban," tutur politikus PAN itu. 

Dia juga bilang akibat Covid-19 sudah ada puluhan tenaga medis termasuk dokter yang meninggal dunia. Ia membayangkan pihak keluarga dari tenaga medis yang mendengarkan pernyataan pejabat pemerintah seperti Luhut.

"Kasihan keluarganya jika mendengar pernyataan seperti ini," kata Saleh.

Saleh juga menyinggung, data terbaru yang disampaikan pemerintah terkait jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP), Pasien Dalam Pemantauan (PDP), dan positif Covid-19 menunjukkan angka mengkhawatirkan.

 

Dilaporkan sebelumnya angka ODP mencapai 139.137, PDP 10.482, dan yang positif 4.839 orang. Jumlah ini tentu tidak sedikit. Apalagi sampai saat ini, vaksin dan obat terhadap penyakit ini belum ditemukan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: