Ia menambahkan panen raya bulan berikutnya mengalami surplus. Pada Mei panen surplus sekitar 8.649 ton, pada Juni sekitar 6.334 ton, Juli meningkat lagi diperkirakan mencapai 18.336 ton dan Agustus meningkat lagi perkirakan mencapai 28.792 ton.
"Jadi, kami bisa memastikan stok beras di Banten masih tetap aman," tambah Agus.
Selain panen raya beras, petani Banten juga turut melakukan panen jagung dengan luasan lahan mencapai 504 ha dengan produksi mencapai 206 ton jagung pipilan kering. Sentra-sentra yang sedang musim panen raya ada di wilayah Banten Selatan seperti di Kecamatan Panimbang, Patia, Pagelaran diĀ Pandeglang, dan juga Kabupaten Lebak.
Di kesempatan terpisah, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Suwandi mengatakan pada masa panen raya ini, Kementan menerapkan protokol kesehatan penanganan Covid-19. Selain itu, juga diupayakan prasarana dan sarana pascapanen guna membantu petani dan menyelamatkan hasil panen.
"Sesuai arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, kita dan para petani dalam beraktivitas harus tetap tetap menjaga jarak fisik, mencuci tangan dengan sabun, dan mengikuti anjuran pemerintah. Keselamatan dan terjaganya pendapatan petani serta stok pangan menjadi prioritas menghadapi masa pandemi corona," ujarnya
Terkait menjaga harga di kala puncak panen raya, Suwandi membeberkan Mentan Syahrul Yasin Limpo memiliki program terobosan sebagai solusi nyata, yakni melalui Komando Strategi Penggilingan Padi (Kostraling) melalui pendekatakan KUR. Dengan KUR, penyerapakan hasil petani tidak dimainkan para tengkulak, namun dibeli langsung oleh mitra atau penggilingan sebagai penjamin petani.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: