Formula Apa yang Dipakai Australia Sehingga Mampu Perlambat Laju Penyebaran Virus Corona?
Liburan dengan kapal pesiar merupakan salah satu liburan yang populer dilakukan oleh warga lanjut usia, termasuk dari Australia. Mereka termasuk dalam golongan usia yang sangat rentan bila terjangkit virus corona.
Baru setelah muncul berbagai kasus corona dari ketiga sumber tersebut, yakni perjalanan dari AS, Iran dan kapal pesiar, Australia kemudian menerapkan aturan bagi mereka yang tiba dari luar negeri harus menjalani karantina selama 14 hari di rumah masing-masing.
Di minggu ketiga Maret, Perdana Menteri Scott Morrison menyadari betapa seriusnya masalah virus corona, kemudian menggelar pertemuan kabinet nasional yang berisi para menteri dalam jajaran kabinetnya ditambah seluruh kepala negara bagian, atau premier.
Pertemuan dilakukan secara teratur untuk mengkoordinasi kebijakan yang harus dilakukan di tingkat federal (nasional) maupun di tingkat lokal (negara bagian).
Apa yang dilakukan oleh Australia, yang juga dilakukan banyak negara lain, adalah menyertakan kelompok profesional di bidang kesehatan untuk memberikan masukan apa yang harus dilakukan pemerintah.
Para pakar di bidang kesehatan ini bergabung dalam komite yang disebut "Australian Health Protection Principal Committee" (AHPPC).
Di tingkat nasional ada jabatan "Chief Medical Officer", sekarang dijabat oleh Prof Brendan Murphy, yakni jabatan profesional yang mengeluarkan keputusan independen berhubungan dengan masalah kesehatan.
Di tiap-tiap negara bagian, juga terdapat Chief Medical Officer, yang diisi oleh profesional, bukan politisi, karena masih ada jabatan Menteri Kesehatan yang biasaya diisi para politisi.
PM Scott Morrison berulang kali mengatakan bahwa kebijakan yang diambil oleh pemerintah berkenaan dengan virus corona selalu didasarkan pada "saran" dari "Chief Medical Officer".
Koordinasi antar pemerintah pusat dan negara bagian tidak mudah dilakukan, karena perbedaan partai politik, misalnya PM Scott Morrison berasal dari Partai Liberal dan beberapa Premier, atau kepala negara bagian, berasal dari Partai Buruh.
Karenanya di awal-awal koordinasi mereka sempat muncul perbedaan kebijakan soal penutupan sekolah.
Pemerintah Federal menginginkan agar sekolah tetap dibuka agar orang tua yang bekerja di sektor-sektor penting, tetap bisa melakukan tugas mereka.
Namun negara bagian Victoria dengan ibukota Melbourne memutuskan untuk meliburkan sekolah lebih cepat sebelum Libur Paskah.
Mereka juga menganjurkan murid agar tetap belajar dari rumah, kalau bisa, walau sekarang sekolah sudah dibuka kembali.
Di Amerika Serikat, koordinasi antar otoritas kesehatan dengan Presiden Trump beberapa kali tampak berbeda.
Sementara di Inggris, meski PM Boris Johnson sudah mengetahui dan meminta warga untuk tidak saling berjabat tangan, ia mengatakan tidak bisa melepaskan kebiasaan tersebut dan tetap berjabat tangan dengan siapa saja yang ditemuinya.
PM Inggris kemudian dinyatakan positif terkena virus, sempat menjalani perawatan di rumah sakit St Thomas di London selama beberapa hari, sekarang sudah keluar dan beristirahat di rumah.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: