Salah satu keengganan masyarakat sehingga sejauh ini belum menggunakan produk uang kripto (cryptocurrency) adalaj sistemnya yang sepenuhnya digital. Hal itu tentu menyusahkan ketika dalam satu kondisi sang pemilik aset kripto ingin melakukan transaksi dengan mengirim atau menerima uang kripto namun pada saat yang sama tidak tersedia jaringan internet yang memadai.
Kondisi inilah yang selama ini menjadi perhatian bagi Criptolago, perusahaan blockchain asal Venezuela, sehingga tergerak untuk mengembangkan layanan pembayaran kripto berbasis pesan teks (short message service/SMS). Dengan inovasinya ini, Criptolago berharap dapat turut ikut memajukan adopsi teknologi crypto yang lebih luas di masyarakat, terutama bagi warga Venezuela.
Sebagaimana dilansir decrypt.co, inisiatif pengembangan layanan transfer aset kripto berbasis pesan teks ini lahir berkat tantangan yang pernah dilontarkan Presiden Venezuela, Nicolas Maduro. Saat itu Maduro meminta agar seluruh perusahaan kripto dan blokchain lainnya untuk dapat mengembangkan sebuah mekanisme pembayaran baru yang bisa berjalan paralel dengan sistem perbankan tradisional.
Kebutuhan ini menurut Maduro penting sebagai jembatan (bridging) bagi masyarakat untuk mulai membiasakan diri dengan teknologi digital, sistem blockchain dan produk-produk aset kripto, seperti Bitcoin, Litecoin, Ethereum dan sebagainya. Salah satu bridging yang perlu dilakukan adalah membangun sistem pembayaran offline yang tetap dapat compatible dengan cryptocurrency Petro yang baru.
Kini seluruh pengguna aset kripto Venezuela sudah dapat melakukan transaksi secara online untuk semua token yang telah terdaftar, mulai dari Bitcoin, Petro, Litecoin dan lainnya tanpa lagi bergantung pada ketersediaan jaringan internet.
Selain itu, platform baru ini juga mengakifkan modul untuk transaksi dalam bolivars, mata uang resmi Venezuela. Untuk sementara, platform ini baru bisa dinikmati secara terbatas oleh para nasabah yang telh terdaftar. Dengan capaian ini Criptolago bisa diangga[ merupakan platform Venezuela yang paling mahir dalam menawarkan solusi canggih untuk mendongkrak sekaligus mempromosikan penggunaan aset kripto di negara tersebut. Meski, teknologi pengiriman aset kripto lewat pesan teks pada dasarnya bukan merupakan ‘barang baru’ di Venezuela.
Sebelumnya, sejak tahun 2018, masyarakat negeri dengan cadangan minyak terkaya di dunia itu telah lebih dulu familiar dengan Dash Text, dompet (wallet) offline yang selain dipakai di Venezuela juga banyak digunakan di Amerika Serikat (AS), Kolombia, Spanyol dan Brazil. Namun entah mengapa, platform tersebut lambat laun mulai ditinggalkan oleh masyarakat, dengan jumlah transaksi harian yang terus merosot dari hari ke hari.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Taufan Sukma
Editor: Fajar Sulaiman