Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mulai Mei, China Gaji PNS Pakai Uang Digital

Mulai Mei, China Gaji PNS Pakai Uang Digital Logo bitcoin di depan sebuah komputer. | Kredit Foto: Unsplash/André François McKenzie
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kabar bahwa China bakal segera meresmikan mata uang digitalnya rupanya bukan sekadar isapan jempol semata. Baru saja empat hari yang lalu Harian South China Morning Post (Hongkong) telah membocorkan bentuk visual dari mata uang Yuan dalam bentuk digital.

Kini media lokal China Star Market (CSM) juga mengabarkan bahwa Pemerintah China sudah siap membayarkan sebagian gaji yang bakal diterima para Pegawai Negeri Sipil (PNS) dalam bentuk digital.

Dalam laporannya, CSM menyebut bahwa setengah dari tunjangan transportasi PNS mulai bulan depan bakal dibayarkan menggunakan Yuan digital. Sebagai pilot project, kebijakan ini bakal mulai diterapkan bagi para PNS di Kota Suzhou, Provinsi Jiangsu.

Baca Juga: China Marah Besar Dituding Tutup-tutupi Jumlah Kematian Covid-19 Sebenarnya

Sebagai lembaga pembayar, empat bank milik negara telah disiagakan untuk melancarkan proses pembayaran gaji via digital tersebut. Keempat bank itu meliputi Bank of China (BoC), the Agricultural Bank of China (ABC), the Industrial and Commercial Bank of China (ICBC), dan the China Construction Bank (CCB).

Bahkan, agar program pilot project ini berjalan lancar, keempat bank tersebut diwajibkan menandatangani perjanjian distribusi mata uang digital dengan tenggat maksimal sebelum akhir April ini.

Dalam perjanjian tersebut juga diatur bahwa pihak wajib memasang dompet digital untuk seluruh staf tanpa terkecuali. Lantaran masih dalam tahap pilot project, maka langkah awal dompet digital masih dibangun dalam versi beta publik. Mengiringi hal itu, empat wilayah selain Suzhou juga ditunjuk sebagai wilayah uji coba percontohan.

Dilansir oleh decrypt, langkah uji coba pembayaran gaji PNS ini merupakan tahap kedua dari proses pengembangan Yuan digital sebelum nantinya benar-benar akan diterbitkan secara resmi.

"Seperti yang kita pahami, proyek DCEP (digital currency/electronic payment) telah masuk dalam tahap selanjutnya. Secara khusus, proses pengujiannya bakal melibatkan Bank Pertanian China (the Agricultural Bank of China/ABC) dan kami diberitahu (ada uji coba) di empat wilayah percontohan," ujar Chief Executive Officer (CEO) Sino Global Capital, Matthew Graham dalam kesempatan terpisah.

Baca Juga: AS Ngotot Masukkan China dalam Perjanjian Kontrol Senjata Baru

Dengan setengah berseloroh, Matthew mencoba membandingkan capaian perkembangan uang digital di negaranya dengan kondisi perkembangan yang ada di Amerika Serikat (AS). Saat ini, menurut Matthew, sudah saatnya bagi seluruh warga di dunia untuk mentahbiskan China sebagai salah satu kekuatan utama di segala bidang, khususnya dalam hal capaian teknologi.

"Saat mereka (orang-orang AS) masih berusaha mencari tahu apakah mereka harus memakai masker wajah dan semacamnya, kami di China telah menemukan cara pengiriman uang yang sangat efisien. Kami telah mendorong sebuah teknologi yang revolusioner. Jadi, saya pikir tak diragukan lagi bahwa China saat ini sedang berada di depan kurva," tulis Matthew dalam akun Twitter official miliknya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Taufan Sukma
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: