Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Desas-desus Corona Masuk RI Januari, Fadli Ngomel-ngomel Pemerintah Gak Becus

Desas-desus Corona Masuk RI Januari, Fadli Ngomel-ngomel Pemerintah Gak Becus Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia, Fadli Zon kembali memberikan kritik pedas terhadap pemerintah. Hal ini berkaitan dengan Virus Corona Covid-19 yang tengah mewabah.

Ia mengomentari tentang Tim pakar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) menilai virus Corona diprediksi telah masuk ke Indonesia sejak minggu ke-3 Januari 2020. FKM UI menyebut hal itu didasarkan pada adanya laporan kasus penularan lokal di salah satu daerah.

"Sejak awal pemerintah pusat meyakini virus corona nggak bakal masuk Indonesia, bukankah begitu? Sulit sekali mengakui kesalahan dan minta maaf. Sibuk mempertahankan argumen yang salah walaupun semakin mempertontonkan ketidakbecusan," kritik Fadli di akun Twitternya, Senin (21/4/2020).

Baca Juga: Bang Fadli Gak Abis Pikir sama Pak Luhut: Sangat Memprihatinkan

Sebelumnya, Fadli juga mengkritik ucapan Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan. Kala itu Luhut menyebut angka kematian karena Covid-19 di Indonesia tak sampai 500 orang.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu menilai ucapan Luhut sama sekali tidak pantas diucapkan ke publik. "Pernyataan itu sama sekali tidak pantas," ujar Fadli kepada wartawan, Rabu (15/4/2020).

Fadli menegaskan, korban meninggal akibat virus corona di Indonesia bukan hanya warga sipil, tetapi juga dokter. Ucapan Luhut dianggap tidak mencerminkan empati kepada para korban. 

Baca Juga: Perintahkan Anies Tegas soal PSBB, Opung Luhut Akhirnya Melunak?

"Tidak ada empati pada para korban baik itu dokter, paramedis, dan masyarakat umum yang telah wafat," ucap Wakil Ketua Umum Partai Gerindra tersebut.

Luhut menyebut, pemerintah akan mengambil langkah selanjutnya setelah mengevaluasi pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Kebijakan akan diputuskan dengan berbagai pertimbangan, contoh data jumlah korban meninggal akibat corona.

"Buat saya juga jadi tanda tanya sih, kenapa jumlah meninggal sampai hari ini, maaf sekali lagi, itu kita angkanya enggak sampai 500 padahal penduduk kita ini kan 270 juta, infected 4.000-an lebih katakan kali sepuluh 50.000," kata Luhut saat konferensi pers secara virtual kemarin, Selasa (14/4/2020).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: