Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Aduh!! Dampak Covid-19, Sektor Ini Jadi Merana

Aduh!! Dampak Covid-19, Sektor Ini Jadi Merana Kredit Foto: Antara/Andreas Fitri Atmoko

Sementara itu, Ketua Umum Kadin Jatim, Adik Dwi Putranto menyatakan, terpangkasnya anggaran APBN dan APBD akan menjadi pukulan berat bagi pelaku usaha khususnya sektor kontruksi.

“Dengan kondisi seperti ini, maka terjadi perubahan anggaran besar-besaran mana saja proyek yang akan digarap. Dan seandainya sisa 30 persen itu sudah diputuskan, kemungkinan besar tidak semuanya bisa terserap. Perkiraan saya hanya 15 persen saja yang akan terserap di tahun 2020. Bisa dibayangkan, bagaimana kondisi jasa kontruski dengan alokasi dana APBD yang terserap hanya sebesar 15 persen,” tegas Adik Dwi Putranto.

Hal yang sama juga dikatakan oleh Ketua Umum DPN Ikatan Nasional Konsultan Indonesia (Inkindo) Peter Frans mengatakan bahwa Covid-19 telah menyebabkan jasa konsultan mengalami kelesuan, bahkan cenderung berhenti.

“Kebijakan recofusing APBN dan APBD telah menyebabkan lelang proyek terhenti dan paket pekerjaan berkurang. Bahkan saya memperkirakan, lebih dari 50 persen perusahaan konsultan akan mengalami collapse akibat Covid,” kata Peter.

Agar kondisi ini tidak berlarut, baik M Rizal dan Adik Dwi Putranto memberikan usulan kepada pemerintah untuk tetap pelaksanakan proyek yang dianggap urgen pasca meredanya Covid-19, seperti pembangunan jembatan yang putus, perbaikan irigasi atau saluran agar tidak banjir, serta perbaikan jalan yang rusak.  Sementara pembayaran tagihan bisa dimasukkan pada anggaran tahun 2021. Daoam pelaksanaanya, pengusaha akan berusaha menjalin kerjasama dengan pihak ketiga, diantaranya perbankan dan industri bahan bangunan untuk memberikan pinjaman.

Selain itu, beberapa proyek padat karya juga bisa diambilkan dari anggaran Jaring Pengamanan. Hal ini dilakukan agar anggaran yang dialokasikan oleh pemerintah untuk penanganan dampak Covid-19 tidak salah sasaran dan hanya menguntungkan segelintir orang saja.

“Kami berharap pemerintah menyetujui tawaran ini agar ekonomi akan segera bergairah pasca penanganan Covid-19. Minimal tenaga kerja bisa kembali mendapatkan pekerjaan,” pinta Adik Dwi Putranto.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Mochamad Ali Topan
Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: